Satu minggu setelah saya sah menjadi seorang siswa di MAN Pacet, saya disodorkan sebuah formulir oleh seseorang yang sudah sangat saya kenal. Kak Jamal yang lebih dulu sudah duduk sebagai siswa disekolah ini, mengajak saya untuk kembali bergabung di Pramuka. Selembar kertas formulir ini pun menjadi tanda peralihan dari anggota Pramuka “anak-anak” ke anggota Pramuka Dewasa.
Pilihan saya jatuh ke Madrasah Aliyah Negeri Pacet sebagai jenjang pendidikan selanjutnya. MTsN Ciherang dan MAN Pacet sebenarnya menempati area yang berdampingan, sehingga saya tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi. Begitupun dengan teman-teman dan sebagian besar kakak kelas yang kebanyakan berasal dari sekolah yang sama dengan saya. Dan disini jugalah saya akan melanjutkan kisah Memoar Pramuka ini yang tentunya sebagai Anggota Pramuka Dewasa.
Menjadi anggota Pramuka Dewasa dengan Menjadi Penegak
Golongan Penegak adalah lanjutan dari golongan penggalang yang dianggap sebagai pintu gerbang menuju kedewasaan baik pada diri sendiri maupun peran pada lingkungan masyarakat. Meskipun demikian, Penegak masih seringkali dianggap “calon” anggota dewasa, hal ini disebabkan karena masa peralihan dari penggalang ke penegak yang membutuhkan proses dan waktu yang relatif lama.
Penegak memiliki suasana yang berbeda, kita akan dihadapkan pada berbagai hal dan masalah yang harus dicari solusinya. Terkadang berbagai masalah itu berbenturan pula dengan masalah dan karakter pribadi yang mengalami peralihan pola fikir dan emosi. Makanya, seringkali ada anggapan kalau kegiatan penegak akan menjadi lebih membosankan dibandingkan dengan kegiatan penggalang.
Kembali ke cerita, setiap gugus depan pada pangkalan penegak memiliki istilah lain yaitu ambalan. Setiap ambalan memiliki nama yang diambil dari nama pahlawan, yang menginspirasi dan membedakan karakter dari ambalan putra dan putri. Ambalan kami di pangkalan MAN Pacet adalah Ambalan Iskandar Muda untuk Putra, dan Ambalan R.A Kartini untuk Putri.
Pada setiap ambalan, terdiri dari 5 sangga (yang kalau di Penegak mungkin sama dengan regu hanya dengan nama jumlah yang sudah diatur dan dibatasi). Kami dibagi pada sangga-sangga tersebut dan dipersiapkan untuk mengikuti acara khas di Ambalan : Penerimaan Tamu Ambalan (PTA).
<<Bersambung>>
Guru Informatika SMP IT Baitul Ilmi