Dunia Masa Kecil Ku (Melihat Temanten) Sholawat sayup terdengar Dari sebuah acara pernikahan Kami lari sekuat tenaga Menuju tempat hajatan Tak peduli sandal jepit putus Sandal dipegang kaki telanjang Terus Selengkapnya
Penulis: Widut
Telur Dadar
Dunia Masa Kecilku (Telur Dadar) Tung Widut Bukan miskin Makan kapan saja selalu ada Beras tersedia tak habis setahun Lauk ala desa Telur ayam kampung milik sendiri Di Selengkapnya
Jeruk Nipis
Dunia Masa Kecilku (Jeruk Nipis) Tung Widut Sengsara Tidak pada jaman itu Dijalani dengan biasa Bahagia juga terasa Saat sekolah Belum ada penjual jajanan Juga minuman Sebuah Selengkapnya
Aku dan Mereka
Aku dan Mereka Tung Widut Ikut sekolah paling menyenangkan Dimanja sang kakak Juga mereka teman-temannya Mainan jago-jagoan rumput diikat Kapal-kapalan Kedondong satu yang dibagi satu kelas Aku dapat Selengkapnya
Aku Menjadi Guru
Dunia Masa Kecilku (Aku Menjadi Guru) Tung Widut Bukan sekali ikut sekolah Hal biasa bagiku Ingin selalu ingin tahu Ibu guru berkata apa Sampai di rumah selalu berperan Selengkapnya
Ikut Sekolah
Dunia Masa Kecilku (Ikut Sekolah) Tung Widut Aku ikut sekolah Masa apakah itu Jelas aku tak tahu Masa yang sungguh jangal untuk jaman sekarang Saat sekolah belum memakai Selengkapnya
Dunia Masa Kecilku (Kambing Kesayangan)
Dunia Masa Kecilku (Kambing Kesayangan) Tung Widut Kambing putih kesayangan Ku gembala tiap pagi tiba Diikat di tanah kosong depan rumah Kala sore datang Aku penggembala Menjemput untuk pulang ke Selengkapnya
Senja Masa Kecilku
Dunia Masa Kecilku (Senja) Tung Widut Senja tiba Sorot jingga dilangit barat mulai buram Yoo ngaji Panggil temanku di seberang jalan Jalan tanah berdebu Tak ada satupun kendaraan yang Selengkapnya
Dunia Masa Kecilku 3
Dunia Masa Kecilku 2 Tung Widut Pagi tiba Kabut putih menyelimuti dedaunan KicauĀ membangunkan tidur lelap Selimut tebal masih membalut tubuh Enggan rasanya beranjak DinginĀ menghantam mata yang berat Selengkapnya
Malam
Malam Tung Widut Berdiri di malam gelap Memandang langit berbintang Rembulan bulat temaram cahaya Janganlah kau lewati keindahan itu Seperti dahulu para tua Menggelar balai-balai di tengah altar Selengkapnya
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- …
- 91
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.