KMAC 22. Bergegas Mengejar Suaramu

Pendidikan, YPTD47 Dilihat

KMAC 22. Bergegas Mengejar Suaramu
Penulis : Theresia Martini, S.Ag., M.M

Tadi pagi sekitar pukul 05.15 wib penulis bersiap diri untuk melakukan perjalanan dari Kota Pangkalpinang ke Kota Yogyakarta.

Perjalanan akan ditempuh melalui perjalanan udara dan akan menggunakan pesawat Lion Air Nomor Seri Boeing 737 – 800 dengan Nomor Penerbangan JT 217.

Sesuai dengan jadwal yang tertera pada tiket, pesawat akan melakukan penerbangan pukul 07.00 wib dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Sejak terjadinya pandemi penerbangan langsung dari Pangkalpinang ke Yogyakarta, sudah tidak ada lagi. Sehingga penulis harus mengikuti perjalanan dengan dua kali penerbangan (transit).

Penerbangan pertama dilakukan pukul 07.00 wib dengan perkiraan akan tiba di Cengkereng pukul 08.10 Wib, sedangkan penerbangan kedua dilakukan pukul 12.00 wib dan perkiraan tiba di Kota Yogyakarta pukul 13.10 wib

Selama perjalanan berlangsung, penulis tidak mengalami kesulitan yang berarti walaupun perjalanan harus estafet, rasa lelah berlalu begitu saja.

Pada saat penulis sedang berada di bentangan cakrawala yang begitu luas, penulis memalingkan wajah, melemparkan pandangan keluar jendela dan mendapatkan kekaguman yang sangat luar biasa atas kuasa Sang Pencipta yang begitu sempurna.

Menyaksikan taburan kapas raksasa yang seakan melayang bergerak beriringan, membuat penulis tak bosan menatap kelembutan dan keindahannya yang dihias dengan semburat cahaya mentari berwarna silver kekuningan, mengintip seakan enggan menampilkan keindahan yang sempurna.

Cuaca yang sangat bersahabat, membuat penulis merasa sangat terhibur selama melakukan penerbangan, karena keindahan cakrawala terbentang perlahan memberikan kesejukan dalm jwa yang begitu lelah dengan segala kesibukan yang tiada akhir.

Tak lama kemudian, pesawat yang penulis tumpangi mendarat di Bandara Cengkareng, lebih cepat 3 menit dari perkiraan awal waktu penerbangan. Puji Tuhan, penulis tiba dengan selamat sampai di tujuan pertama, yaitu Bandara Soekarno Hatta Cengkareng.

Selanjutnya penulis menelusuri lorong-lorong bandara bersama penumpang lainnya, sesuai dengan kepentingan masing-masing.

Ada yang langsung menuju tempat pengambilan bagasi, ada juga yang harus melanjutkan penelusuran lorong bandara untuk menemukan ruang tunggu, sesuai dengan keterangan yang tertera pada tiket penumpang.

Penulis dan penumpang lainnya yang akan melanjutkan penerbangan kedua pada pukul 12.00 wib menuju ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang diresmikan dua tahun lalu oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo, tepatnya tanggal 28 Agustus 2020.

Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) terletak di Kabupaten Kulon Progo, yang kurang lebih masih berjarak 29.2 km dari Pusat Kota Yogyakarta.

Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk melanjutkan kembali perjalanan dengan menggunakan kereta api.

Pembelian tiket dapat dilakukan secara online ataupun melalui mesin aplikasi yang telah disedikan oleh pihak terkait.

Setelah melakukan pendaftaran sebagai calon penumpang dengan memasukan data identitas dan melakukan pembayaran melalui pendebetan rekening, tiketpun keluar dari mulut mesin aplikasi.

Sehubungan masih cukup lama waktu untuk menunggu kedatangan kereta, penulis memanfaatkan waktu luang dengan mencoba membuka laptop daan mulai menuliskan sedikit pengalaman perjalanan hari ini.

Akhhh, rasanya plong penulis masih mendapatkan sedikit waktu untuk menarikan jemari di atas keyboard laptop kesayangan, sambil menunggu kedatangan kereta.

Dalam benak penulis ingin sekali menuliskan tema tentang permasalahan-permasalahan harian yang dihadapi terkait dengan perubahan sistem pendidikan yang disebabkan tuntutan kemajuan teknologi.

Tapi sayang kondisi kurang mendukung dan  penulispun mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi karena suasana tidak bersahabat.

Sesaat lagi para penumpang sudah harus bersiap diri untuk mengantri dan masuk ke gerbong kereta yang siap menghantar penulis dan penumpang lainnya menginjakkan kaki kembali, entah untuk yang ke berapa kalinya di Kota Gudeg ini?

Penulis terpaksa mengakhiri tulisan seiring dengan suara mesramu memanggil dan akupun segera bergegas mengejar suaramu ” jussss … jusss …jusss” yang sudah semakin dekat ….

Mohon doanya ya rekan  guru sekalian, agar penulis tiba di tempat tujuan dengan selamat. Amin

 

Pangkalpinang, 04 Maret 2023

Tinggalkan Balasan

1 komentar