Impian Cita Cita Britney Gracesika

Gaya Hidup132 Dilihat

 

Cita cita Britney Gracesika Rihi DaraHai.. perkenalkan nama saya Britney Gracesika Rihi Dara, saya suka di panggil “grace”. Saya lahir di Jakarta tanggal 17 September 2001. Sekarang saya tinggal di Komplek Polri Jatirangga Jatisampurna Kota Bekasi  sudah 10 tahun sampai saat ini.  Saya 3 bersaudara, saya mempunyai kembaran laki dan adik saya perempuan. Dulu saya mempunyai keinginan untuk menjadi Polwan “Polisi Wanita” bisa di lihat dari profile diatas. Ya saya sangat menyukainya bahkan waktu sblm TK sampai saya tamat TK saya suka ikut ke kantor bapak saya. Ngomong-ngomong bapak saya seorang Polisi yang bekerja di Metro Jaya Jakarta. Dari situ saya mempunyai keinginan menjadi Polisi.

Seorang anak kecil yang suka melihat pekerjaan bapak saya yang dibilang sedikit menakutkan tapi menurut saya tidak padahal disana saya bapak saya dan teman rekan kerja bapak saya, menangkap dan melihat perampok/orang jahat  ya walau didalam mobil dalam keadaan kencang dan sampai membunyikan “senjata api” menurut saya itu seru. Ada lagi saya melihat orang terbunuh, mati ditempat, luka parah di kantor bapak saya. Tapi itu yang membuat saya sangat suka.

Hari kian berganti waktu berlalu tahun berganti.. waktu SD kelas 6 saya sering membeli novel dan komik dan juga saya suka membaca di tempat gelap. Itulah yang membuat  keinginan saya menjadi seorang “Polwan” sedikit demi sedikit tidak tercapai. Mulai dari mata saya yang sudah buram sejak masuk SMP dan tinggi saya yang tidak tercapai. Waktu SMP saya diamkan mata saya untuk tidak memakai sebuah “ Kacamata “. Setelah saya masuk SMK saya baru memakai “Kacamata” ya ini kesalahan saya, saya tidak menjaga mata saya dengan benar dan baik. Saya menyesal.

Saya ingin menjadi “Arsitek” tetapi saya lemah di perhitungan. Akhirnya saya memutuskan untuk masuk ke Sekolah Menegah Kejuruan Keperawatan di Bekasi. Saya kaget kenapa saya tidak masuk ke sekolah jurusan lain?.  Kenapa saya harus masuk disini? Tapi saya harus bersyukur mungkin ini jalan Tuhan untuk saya masuk kedunia Kesehatan yang bisa menolong dan membawa berkat ke semua orang baik muda dan lanjut usia. Pas saya masuk SMK Keperawatan kelas 10 hanya belajar keperawatan dasar. Beranjak naik ke kelas 11 saya diharuskan untuk mengikuti dan menjalani Praktek Lapangan (PKL). Sebelum PKL saya ga punya HP, HP saya rusak akhirnya saya memakai HP ibu saya untuk komunikasi.

Pertama masuk PKL saya bekerja di RS. MOH. RIDWAN. Tk II TMII. Pada tanggal 8 Januari 2018. Ya lumayan jauh dari rumah ke tempat bekerja tapi saya bawa dengan Ikhlas dan tetap Semangat. Mulai bekerja jam 7 sampai jam 5 itu shift Pagi, sedangkan shift Malam saya bekerja jam 5 sore sampai jam 7pagi. Tidak menentu dengan waktu kapan kita pulang bahkan saya pernah mengantikan teman selama 24 jam. Awal PKL saya diantarkan oleh bapak saya karna saya takut sama Polisi Lalu Lintas hehe. Selama 1 bulan di RS saya mengalami banyak sekali cerita yang mulai dari suka senang sedih susah tapi saya harus komitmen. Pertama PKL saya ditempatkan di ruang nginap Operasi Laki-laki, Ruang Operasi Wanita, ruang anak, bahkan IGD. 2 Hari masuk IGD saya jatuh sakit. Karna saya tidak kuat harus standby berdiri, lari ketika ada pasien, mengambil pasien dari mobil ke IGD, harus menyapu ngepel IGD yang sangat besar bahkan diruangan juga ditambah dengan menyikat kamar mandi. Saya bingung bagaimana menjalankannya tapi saya pasti BISA melewati masa masa ini. Mulai dari antar keruang op, ttv, menganti perban baik di area terbuka sampai tertutup. Ganti shift kerja sama teman dan operan pekerjaan bahkan tengah malam pun saya harus standby tidak tidur dari malam sampai pagi hari untuk mengecek keadaan pasien tsb, ampul obat,Mengantarkan pasien ke ruang op, Laboratorium, dan Radiologi. Banyak cerita yang saya dapat dari tiap cerita pasien. Kenapa saya tidak mendokumentasikan apa yang saya lakukan? Di RS bahkan ditempat panti Pasien/Orang sakit dan sehat adalah Raja/Ratu yang harus di PRIVASIKAN dan TIDAK BOLEH MENGAMBIL GAMBAR/VIDIO dg sembarangan. Itu yang saya dapat dalam belajar di keperawatan dan bahkan di RS.

Setelah melewati 1 bulan di RS. saya melanjutkan PKL di Panti  selama 2 bulan di dua tempat berbeda. Tanggal 5 Febuari 2018 sampai bulan Maret. Kedua saya PKL di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1, Cipayung. Disana saya mengenal kepribadian mereka. Disana banyak orang lanjut usia bahkan masih ada yang berumur 35th. aku di tempatkan di Ruangan kakek-kakek.. aku memperkenalkan dengan kakek nenek disana, kita disambut dengan baik. Bahkan sampai diruangan kita di teriak oleh kakek nenek “suster suster tolong saya dong, suster cantik, suster saya bosan disini, suster saya mau makan minum, suster saya mau pup” wah saya senang dan bahagia bisa ditempatkan di ruangan kakek kakek. Mereka cerita kepada saya dan teman saya dengan banyak hal mulai mereka dibuang, tidak dianggap keluarga, dijatuhkan, dirampas harta, jatuh dari kapal deck, lupa ingatan bahkan ada yang sudah ingat dan sehat ia tinggal dimana tapi ia memutuskan untuk tetap tinggal disitu. Kasian? Ya miris sekali melihat orang yang sudah dibesarkan oleh orangtua dan dibuang dengan anakanaknya dikarenakan malu.  Pagi jam 6 saya harus ada disana, saya berangkat jam5 dari rumah. Pagi saya harus memandikan kakek kakek, menganti sprei tiap hari dan memasangkan sprei yang baru, memberi obat pagi dan sore, memberi makan pagi dan sore, menyuapi, membantu ibuibu masak didapur, menyapu dan mengepel, mencuci baju, mengisi lemari cemilan dan obat ketika sudah mau habis, menganti perban orang diabetes. Kita lakuin dengan sukacita, mereka senang kami pun senang. Kita adakan kegiatan bermain,bernyanyi, berlomba, dengan hadiah makanan,snack,minuman seduh.  Ada kakek yang heboh,nenek rempong, ada yang suka ngomong sendiri, marah dengan satu sama lain. bahkan ada yang mengambil makanan di tong sampah. Kita tidak tinggal diam kami memberitahukan kepada mereka. Wah tak terasa kami harus pindah tempat lagi. Aku tidak tega meninggalkan mereka, tapi aku harus menjalankan tugasku.

Terakhir, aku ditempatkan di Panti Jiwa belakang dekat panti tadi jompo tadi. Kali ini cerita berbeda. Aku harus mengontrol dan memahami keinginan mereka. Mereka lucu sangat lucu. Usia mereka disana ada yang masih muda sekali dan lanjut usia. Setelah mengelilingi panti tsb. Saya langsung mengambil tugas lagi dan lagi saya ditetapkan di tempat lelaki, saya disambut baik dan mereka langsung bersalaman sama saya. Disana cerita mereka rata-rata sedih,  ya walau rada susah berbicara sama mereka. Harus pelan-pelan. Pagi disana saya harus menyiapkan pasta gigi, sikat gigi, sabun, pengosok tubuh/spoon mandi. Aku harus tegas kepada mereka, harus bersiap berdiri antri dengan tertib. Ya walau akhirnya mereka ada yang susah dikasih tahu tapi saya harus sabar menghadapi mereka. Dibilang bau yang bau banget, tapi itu harus dibiasakan.  Setelah mandi kita persiapkan makanan untuk mereka. Membawa makanan dari dapur sampai ke tempat makan. Di bilang berat pasti. Kita suruh mereka berbaris tertib dilapangan baru masuk satu persatu ke ruangmakan. Bukan pakai piring biasa, melainkan pakai piring seperti di penjara. Setelah memberi makan yang cukup buanyaakkk banget kita lanjut upacara. Puji Tuhan selama disana dari mulai masuk sampai selesai aku ditetapkan menjadi “Dirigjen” dan menjadi pelatih senam pagi. Tugas disana selain memberi makan,mandi saya harus memberi obat, membuat kelas pagi,siang dan sore, harus potong kuku kaki mereka, memberi salep, mencukur rambut. Membantu mereka berkreasi membuat kalung gelang, membuat keset, merapikan kolam ternak ikan lele, membersihkan kandang ayam kambing, memotong rumput dan tanaman sampai selesai waktu PKL.

Ya ini cerita saya menjadi seorang anak keperawatan, terjun langsung melihat perbedaan diantara setiap orang, merawat, menjaga, menghibur. Tidak terasa ternyata sudah melewati 3 bulan bersama kehidupan, suasana, orang baru. Dibilang sedih? Bangettt!!! Ga tega melihat mereka seperti itu. Doaku semoga kalian lekas sembuh total dan bisa bertemu dengan keluarga yang kalian nantikan. Tugasku sudah selesai, sehat sehat ya kalian. Setelah melewati kelas 11 saya memasuki kelas 12 yang harus melakukan praktek tiap hari untuk mendapatkan nilai terbaik. Kalau di SMK yang menentukan kita lulus adalah UKOM ini hal yang terpenting. setelah itu baru US dan UN. Beda dengan anak SMA yang menentukan lulus mereka adalah UN. Saya  harus fokus selama 6 bulan praktek karna di SMK saya, kami semua harus melakukan 18 TINDAKAN KEPERAWATAN dalam 2 jam. Pengawas ujian kami diambil dari Lembaga Keperawatan Nasional. Setelah hari H saya mendapatkan hari ke2 ujian kompetensi. Tindakan tersebut tidak boleh fatal baik tindakan maupun barang yang jatuh.  Setelah melewati 5 hari UKOM. Puji Tuhan saya bisa melewati itu dengan baik. Tapi tidak dengan teman saya ada beberapa orang harus mengulang. Seperti gambar dibawah ini.

Sedih? Pasti. Kita masuk sama sama kita harus keluar sama sama. Akhirnya kita membantu dan memotivasi mereka untuk mengulangi mulai dari alat dan menghitung alat dari 18 tindakan tidak boleh ada yang terlewatkan, mengambil air dari bawah kelantai 3 dll.   keesokan harinya. Sampai mereka bisa dan lulus KOMPETEN. Suka duka sudah kami rasakan. Kami dinyatakan lulus semua wah senang bahagia. Aku mendapatkan nilai 84 Puji Tuhan kompeten. Dan mendapatkan sertifikat nasional. 3 tahun belajar keperawatan tidaklah sia-sia. Setelah lulus saya mengambil waktu 1 tahun untuk tidak kuliah dulu. Saya mencoba di Poltekkes 1 Jakarta 2019.

Puji Tuhan tahun yang saya ambil tidak kuliah tahun 2019 saya dipercayakan menjadi “Drigjen” acara 17 agustus di Komplek Polri yang saya tinggal selama 2tahun 2018 dan 2019.

Tetapi tidak bisa masuk padahal saya sudah membayar uang pendaftaraan. Orang tua saya suruh saya kuliah tapi saya tidak mau. Saya mencoba mencari pekerjaan tetapi Tuhan tidak mengizinkan saya untuk bekerja. Akhirnya tahun ini 2020 saya kuliah mencoba Poltekkes 1 Jakarta, UGM tidak ada kabar. dan akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di Akademi Keperawatan Polri meneruskan belajar Keperawatan yang dulu saya asah di SMK. Saya mengikuti pendaftaran online. Keesokan harinya saya datang langsung ke Akper Polri untuk memberi dokumen lagi dan memastikannya. Akhirnya saya dan bapak saya menemani saya datang ke Akper untuk melakukan uji tulis dengan pakaian sopan santun yang sudah dibicarakan sebelumnya. Setelah selesai uji tulis saya dan bapak saya meetup dengan om Yanzen berbincang-bincang. Dan setelah saya dinyatakan lulus saya dan orangtua saya melakukan wawancara. Dan akhirnya bisa masuk di Akper Polri. Puji Tuhan senang sekali. Semoga dengan saya meneruskan keperawatan ini saya lakukan dengan baik dan sungguh-sungguh. Karna biaya keperawatan tidaklah murah melainkan sangat mahal jadi saya harus bisa membuktikan kepada orang tua saya. Tidak apa-apa impian saya dulu menjadi Polwan telah menjadi Keperawatan di Polri. Semoga ini Jalan Tuhan untuk saya ikuti. Selang kuliah online melalui daring. Puji Tuhan Saya bisa buka bisnis kecil membuat martabak.. lumayan dapat uang jajan dengan hasil sendiri, semoga bisnis ini bisa berkembang dan berguna bagi sekitar. AMIN..

 

Trimakasih Tuhan, orang tua, dan Pak Thamrin Dahlan yang sudah menbimbing dan memperbolehkan saya menceritakan kisah cita-cita saya disini…

Tinggalkan Balasan