Dunia pendidikan Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang luar biasa. bicara kualitas Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara-negara tetangga di Asia apalagi jika dibandingkan dengan negara di Dunia. Berbagai cara sudah dilakukan namun hasil yang didapatkan belum begitu memuaskan.
Belakangan ini pendidikan Indonesia coba diperbaiki dengan mengikuti standar Internasional. Ada tiga hal yang di fokuskan untuk digenjot peningkatan kualitasnya ditengah-tengah pelajar Indonesia. Kemampuan membaca atau literasi, kemampuan berhitung dan kemampuan siswa terhadap sains.
Tiga hal tersebut coba digenjot peningkatannya dari setiap pelajar Indonesia. Ada anggapan saat ini kebutuhan pendidikan meliputi ke tiga hal tersebut. Jika seorang anak didik mampu menguasai ketiga hal tersebut maka secara otomatis pendidikan sudah di anggap berhasil.
Jika dulu keberhasilan sebuah pendidikan di ukur dengan angka-angka, dan puncaknya ada peringkat atau rengking yang diberikan kepada peserta didik. Saat ini pelan-pelan hal tersebut ingin dihapus pemerintah secara pelan-pelan langkah awal sudah menghentikan Ujian Nasional. Mungkin selanjutnya tidak ada lagi penilaian yang tidak terukur seperti yang selama ini terjadi seorang anak selesai mengerjakan tugas akan mendapatkan nilai. Sedangkan dalam kehidupan nyata hal tersebut tidak efektif bahkan ilmu yang didapat tidak bisa diterapkan anak didik dalam menjalani kehidupan.
Pendidikan Orang Tua Zaman Dulu
Menghadapi situasi saat ini sebaiknya pendidikan Indonesia fokus untuk berbenah. Apa target yang ingin dicapai dari dunia pendidikan Indonesia harus bisa diterjemahkan semua pihak. Pengertian cerdas harus lebih spesifik lagi dijabarkan di tengah-tengah masyarakat. Jika sekolah hanya ingin menjadikan anak didik cerdas rasanya ini sangat berbahaya. Terkadang kecerdasan bisa disalah gunakan. Inilah yang memunculkan para koruptor, teroris, dan penjahat-penjahat lainnya. Atau sering kita sebut dengan orang pintar tapi tidak benar.
Orang tua kita pada zaman dahulu mengajarkan bagaimana cara hidup. Suatu hal yang sederhana namun itulah yang dibutuhkan seseorang saat ini. Lebih tepatnya pendidikan harus seperti ini. Tidak boleh lagi seorang anak hanya memiliki spesialis terhadap pelajaran tertentu saja. karena dalam kehidupan menyelesaikan persoalan harus menggabungkan berbagai disiplin ilmu yang kita pelajari.
Contoh sederhana misalnya mengatasi banjir, harus melibatkan berbagai disiplin ilmu dimulai dari ilmu fisika mengukur tekanan air, ilmu biologi bagaimana fungsi pohon menstabilkan volume air, ilmu geografi melihat bentuk tanah untuk mengatasi banjir. Jadi satu persoalan diselesaikan dengan berbagai disiplin ilmu. Inilah yang disebut pendidikan orang tua kita zaman dahulu yaitu mengajarkan bagaimana menjalani kehidupan.
Jadi untuk menyikapi hal tersebut ada baiknya apa yang terkandung didalam pancasila bisa diajarkan di tingkat sekolah usia dini sampai sekolah dasar dengan betul-betul dipahami seutuhnya. Seperti apa nilai-nilai yang ingin ditanamkan kepada anak didik yang diambil dari pancasila.
Perbaikan Akhlak
Sila pertama yang berbunyi ketuhanan yang maha esa artinya kita sebagai warga negara Indonesia mengakui adanya tuhan dengan kata lain kita hidup di Indonesia harus memiliki ajaran agama yang kita pelajari.
Apa tujuan dari agama semua kita pasti sudah mengetahui bahwasanya agama itu bertujuan bagaimana membuat orang bisa menjadi orang baik. Cara yang dilakukan untuk menjadi orang baik itulah yang disebut ajaran agama, dengan menjauhi segala yang dilarang oleh sang pencipta dan menjalankan apa yang diperintahkannya akan menuntun seseorang menjadi manusia yang baik.
Jika manusia sudah menjadi baik apapun yang diberikan kepada orang baik, akan memunculkan hal yang baik pula. Sebaliknya jika apapun yang diberikan kepada orang yang tidak baik maka segalanya akan hancur pula.
Mudah-mudahan tujuan pendidikan untuk memperbaiki akhlak segera dilakukan dengan konsep yang jelas, Sehingga terasa manfaatnya. Tujuan sebuah pendidikan adalah bagaimana menjadikan seseorang menjadi orang baik. Selebihnya adalah bonus yang kita dapatkan jika tercapai cita-cita itu hanya bagian dari proses saja. kedepannya sangat kita harapkan anak-anak kita mendapatkan pendidikan moral untuk memperbaiki akhlak dengan porsi yang lebih besar lagi.
Terima kasih mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat amin.
#DAY5 TANTANGAN MENULIS PGRI