Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM
Sebagian orang tentu pernah mengalami situasi dimana ketika menulis tiba-tiba mengalami kondisi ambyar begitu saja. Serta-merta, kondisi ajaib ini pun kemudian membubarkan semua ide yang sudah tersusun rapi sebelumnya. Dan sudah bisa ditebak, ujung-ujungnya tulisan yang kita targetkan dapat mengalami perubahan isi; bahkan tak menutup kemungkinan “gagal menulis” pun siap menghadang di depan! Apakah memang seburuk itu dampaknya?
Bagi mereka yang jarang menulis, barangkali ilustrasi di atas terasa berlebihan dan tak masuk akal. Dengan berdalih dan berpegang pada dalil-dalil menulis yang berlaku normatif, seharusnya hal tersebut tidak sampai terjadi. Namun apakah benar demikian?
Coba kita kaji dan renungkan kembali duduk situasi dan permasalahannya. Pikiran ambyar dapat mewakili situasi pikiran yang secara tiba-tiba – entah bagaimana asal muasalnya, melayang-layang dan tak mampu berpijak lagi pada ide-ide atau kerangka tulisan yang sudah ditentukan di awal.
Tetap Fokus, Belajar Fokus
Terus fokus satu titik, hanya itu, titik itu
Tetap fokus, kita kejar lampaui batas
Terus fokus satu titik, hanya itu, titik itu
Tetap fokus, kita kejar dan raih bintang
(Kutipan syair lagu: “Meraih Bintang”, Theme Song Asian Games 2018)
Kutipan syair lagu theme song Asian Games 2018 yang populer dibawakan penyanyi Via Vallen hendak menggambarkan bagaimana seyogianya perjuangan yang harus ditempuh para atlet Indonesia yang berlaga di ajang bergengsi tersebut.
Ungkapan kalimat ajakan yang berbunyi “tetap fokus, satu titik, hanya itu, titik itu” sebenarnya bisa kita terapkan saat kita menulis.
Dalam beberapa kesempatan saya akui bahwa saya pun pernah mengalami bagaimana rasanya bila pikiran kita tiba-tiba ambyar dan ide di kepala menjadi berantakan. Ujung-ujungnya bisa ditebak, tulisan yang sudah kita rencanakan akhirnya menjadi tidak terselesaikan.
Kalaupun mampu kita selesaikan, biasanya isinya tidak sebaik bila kita tetap mampu menjaga fokus kita, ya tetap fokus pada satu titik dan hanya pada titik itu saja!
Memang tak mudah untuk menjaga pikiran kita agar tetap fokus pada ide tulisan yang sudah melekat di kepala. Namun jika kita tekun dan mau berjuang, niscaya kita pasti bisa!
Hilangkan Setiap Gangguan!
Menghilangkan setiap gangguan saat kita sedang asyik-asyiknya menulis adalah tidak mudah. Karena dalam realitasnya, gangguan itu secara sadar kita hadirkan dalam aktivitas menulis yang sedang berlangsung.
Misalnya saja gangguan untuk menyaksikan “breaking news” di televisi. Awal-awalnya kita berniat akan menyaksikan breaking news itu saja; akan tetapi lambat laun ketika acara televisi bergerak terus, ada iklan yang lewat, ada informasi terkini lainnya yang muncul kemudian, maka pada akhirnya waktu kita pun tersita sekian menit lamanya.
Barangkali hal demikian bagi sebagian penulis akan dianggap sepele atau tidak perlu diambil pusing. Akan tetapi bagi penulis lainnya akan dirasakan sebagai masalah yang serius!
Jadi daripada kita nanti pusing sendiri, mending sedari awal kita jaga baik-baik mood menulis yang sedang bergelora dalam pikiran dan hati kita. Jika kita bisa fokus, maka tulisan pendek sebanyak 2 hingga 3 halaman akan dapat kita selesaikan dalam waktu 30 menit sampai 1 jam saja.
Bangkitkan Semangat, Dengarkan Musik Kesukaan
Nah, judul kecil ini adalah salah satu kebiasaan saya saat menulis, mendengarkan musik kesukaan! Makanya untuk mengakomodasi hobi mendengarkan musik ini, saya selalu menyediakan kumpulan lagu-lagu dalam format digital di laptop saya.
Bila keinginan mendengarkan musik mucul, maka saya akan segera mencari folder tempat lagu-lagu itu saya simpan. Setelah ketemu, saya akan memilih lagu yang ingin saya putar. Biasanya saya akan memilih lagu yang isinya senada dengan isi tulisan saya agar alunan lagunya nanti bisa mengalir sejalan. Sebab apabila kita salah memilih judul atau genre lagu, justru akan merusak mood menulis kita.
Pemilihan lagu yang tepat akan membangkitkan semangat menulis kita. Kalimat demi kalimat akan mengalir dengan lancar dan dengan mudah kita tulisan dalam baris-baris paragraf yang sudah menunggu untuk kita ungkapkan.
Demikian sedikit tip yang saya bagikan melalui tulisan saya kali ini. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan penulis pemula untuk mengatasi masalah pikiran ambyar yang terkadang muncul tiba-tiba. Semoga kita bisa lebih fokus saat menulis, ya!
Banjarmasin, 14 Februari 2021