Novel : Kisah Cinta Jomlo Pesantren (36)

Fiksiana, KMAB, Novel155 Dilihat

Cover Novel Kisah Cinta Jomlo Pesantren (Ilustrasi Foto by Ajinatha). 

Menulis Novel Kisah Cinta Jomlo Pesantren dalam rangka mengikuti program KMAB oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan mulai 7 Juli 2022 – 17 Agustus 2022. 

BACA JUGA : Kisah Cinta Jomlo Pesantren (1) 

Episode 36. 

Raina Indrawati malam itu terlihat bahagia bertemu dengan Bapak dan Ibu Di Pesantren Darul Madinah. Paling tidak sudah 15 tahun mereka tidak bertemu sejak Raina lulus SMP.

Gadis cantik ini menghabiskan masa SMA dan kuliah di Yogyakarta mengikuti penugasan Ayahnya sebagai pejabat Kepolisian.

Aku melihat momen istimewa ketika Raina berpelukan dengan Ibuku.

“Nana, kamu cantik sekali. Rasanya Ibu masih ingat kamu ketika masih mengenakan seragam Putih Biru,” kata Ibu sambil memandang wajah anggun Raina, tak berkedip.

Waktu SMP dulu Raina bersama teman-teman lainnya sering kali datang ke rumah Pesantren untuk belajar bersama.

Terutama jika ada pelajaran matematika, maka mereka biasanya minta tolong aku untuk mengajari pelajaran yang menjadi momok. Kebetulan aku bisa menguasai pelajaran yang satu ini dengan cukup baik.

Aku melihat Raina mengobrol bersama Ibu dan Bapak demikian akrab. Sesekali diselingi suara tawa mereka. Tampak sekali Bundaku sangat terkesan dengan kecantikan Raina karena berkali-kali Ibu selalu memandang wajah Raina penuh rasa kagum.

Mengikuti dialog mereka, ada satu hal yang aku takutkan yaitu Ibu bertanya tentang status Raina.

“Nana, sudah berkeluarga belum?” Tanya Ibu. Benar saja akhirnya pertanyaan itu terucap juga.

“Belum Bu.” Jawab Raina sambil tersenyum melirikku.

“Na jangan ikut-ikut seperti Si Arno tuh yang masih betah jomlo sampai sekarang. Masa selama ini belum pernah Ibu dikenalkan kepada teman wanitanya.” Kata Ibu sambil menatapku dengan mata “melotot”.

Mendapat tatapan Ibu, aku hanya tertawa. Sementara Raina masih tersenyumpenuh arti sambil memandangku.

Kunjungan silaturahmi Raina di Pesantren Darul Madinah itu hanya singkat saja yang berlangsung ba’da sholat Isha.

Namun aku merasakan betapa banyak arti dari kunjungan Raina tersebut. Terutama bagaimana Bunda menyambut gadis ini penuh dengan sebuah harapan.

Anehnya aku sendiri merasakan kebahagiaan melihat momen-momen dialog Bunda dengan Raina yang menggambarkan perasaan rindu mereka.

BERSAMBUNG Episode 37.

@hensa.

Tinggalkan Balasan

1 komentar