Refleksi Maulid Nabi bagi Calon Presiden

Maulid Nabi dan Calon Presiden-Capres apa ada hubungannya? Tentu saja sekilas seperti tidak ada hubungannya. 

Namun sebenarnya sangat erat berhubungan dengan karakter Nabi yang bisa menjadi teladan bagi para Calon Presiden.

Maulid adalah sebuah peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Hijrah.

Maulid Nabi ini pertama kali dirayakan kaum Muslimin atas perintah Sultan Shalahuddin al-Ayyubi dari Dinasti Mamalik yang berkebangsaan Kurdi.

Perayaan tersebut sampai sekarang terus berlansgung. Pada zaman kehidupan Rasulullah sendiri perayaan Maulid ini tidak ada.

Hal itu artinya jika saat ini umat merayakan Maulid Nabi maka itu semata-mata sebagai bentuk rasa hormat dan cinta kepada panutan umat, Nabi Muhammad SAW.

Sesungguhnya yang paling penting dari peringatan Maulid Nabi ini adalah merenungkan kembali semua ajaran yang pernah dilakukan Nabi baik dalam bentuk perkataan maupun dalam perbuatan nyata.

Nabi Muhammad SAW pernah berkata bahwa dirinya diutus Allah semata-mata bertugas untuk menyempurnakan Ahlak manusia. Tugas yang tentu saja tidak ringan.

Untuk mewujudkan hal tersebut Beliau selalu memberikan teladan dalam setiap perbuatan dalam kesehariannya.

Semua perkataan dalam setiap dakwahnya selalu diwujudkan dalam perbuatan yang nyata.

Karakter Muhammad bagi orang-orang Quraisy waktu itu, begitu mengesankan. Semua warga di Mekkah sampai-sampai memberikan julukan kepada Nabi dengan sebutan Al Amiin yang artinya orang yang jujur.

Kita semua selama ini tahu bahwa ada 4 sifat baik yang ada pada diri Nabi yang menjadi teladan bagi umatnya. Sifat-sifat itu adalah Siddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh.

Empat sifat terpuji dari Rasulullah tersebut, sudah menjadi karakternya dalam menjalani kehidupan sehari-hari Beliau.

Siddiq artinya orang yang jujur, amanah adalah dapat dipercaya, fathonah berarti orang yang pandai atau cerdas, dan tablig artinya orang yang menyampaikan.

Empat sifat unggul tersebut sangat baik dijadikan pondasi untuk membentuk karakter manusia unggul negeri ini termasuk bagi para pemimpin dan para Calon Presiden.

Kita membutuhkan Presiden yang sidik yaitu jujur, berkata benar. Tidak pernah berbohong dari janji-janji mereka kepada Rakyat.

Karakter ini sangat mendasar sebagai kualitas yang wajib dimiliki bagi seorang Calon Presiden.

Begitu pula karakter Amanah yaitu sifat yang dapat dipercaya. Para Capres yang nanti akan dipilih oleh Rakyat harus mampu memegang amanah sebagai sosok pilihan Rakyat.

Dalam sebuah hadis Nabi pernah bekata : “Tidaklah sempurna iman seseorang yang tidak menjaga amanah” (H.R. Ahmad).

Sifat Amanah ini ada kaitannya dengan selalu menunjukkan karakter tabligh yaitu menyampaikan. Terutama menyampaikan semua ilmu yang dimiliki.

Menyampaikan dengan benar-benar program-program Negara untuk kemaslahatan Rakyat semata. Menyampaikan dalam hal memberikan pemahaman yang benar kepada umat tentang kebaikan.

Menyampaikan dan menyebarkan tentang kebaikan bagi Rakyat. Hal itu sangat positif dalam mewujudkan keadilan sosial bagi negeri ini.

Calon Presiden kita harus pula memiliki sifat dengan karakter Fathonah yaitu cerdas. Tentu dong para Capres itu harus memiliki keunggulan dalam kecerdasannya.

Nabi adalah manusia pilihan yang paripurna. Kendati demikian Rasulullah selalu menunjukkan rendah hati, tidak sombong mentang-mentang sebagai kekasih Allah.

Maulid Nabi harus digunakan sebagai momen untuk melakukan refleksi diri. Merenungkan  sifat-sifat Nabi dan diwujudkannya dalam keseharian kita.

Banyak sifat Nabi yang bisa kita teladani untuk meningatkan kualitas kita baik sebagai umatnya maupun sebagai hamba Allah.

Maulid Nabi Muhammad SAW harus dijadikan momen penting bagi kita untuk meningkatkan karakter Ahlakul Karimah.

Salam @hensa17.

#MaulidNabiMuhammadSAW

Tinggalkan Balasan