PADA 24-26 September 2021 telah berlangsung dengan sukses kegiatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2021 di Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepri. Aneka acara telah dihelat. Ada seminar virtual (Webinar) Sastra Melayu pada hari Sabtu (25/09/2021) yang menampilkan para pakar sastra dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam selain dari Indonesia sendiri. Alhamdulillah, saya berkesempatan mengikuti seminar itu melalui zoom meeting yang disediakan pantia.
Ada pula acara peluncuran buku penyair Indonesia dengan titrel Peluncuran 100 Buku Penyair FSIGB yang ditandai dengan menerbangkan 100 layang-layang di arena tanah lapang pada hari Ahad, 26 September 2021. Acara ini mengiringi pembacaan puisi oleh seorang penyair Indonesia dari Kepri, Teja Albab yang kita kenal dengan gelegar suaranya saat mendeklamasikan puisi. Dan jangan lupa, malamnya sudah tampil banyak penyair yang membawakan puisinya, baik langsung di panggung FSIGB maupun melalui chanel you tobe.
Pada kesempatan berpidato, Dato’ Rida K. Liamsi yang adalah penanggung jawab kegiatan FSIGB 2021 ini berpesan kiranya semua orang mau berpartisipasi dalam apresiasi sastra. Ia mengajak semua pihak memarwahkan karya sastra, sebab sastra punya kontribusi memajukan bangsa. Sungguh pesan penting yang perlu kita camkan. Pesan literasi itu disampaikan oleh Ketua Yayasan Jembia, itu pada peluncuran 100 buku puisi di Rimba Jaya, Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Indonesia.
Melalui chanel you tobe kita saksikan, setelah ucapan peluncuran buku, Datok Rida yang didampingi oleh Kajari Kepri, Wakil Dinas Pendidikan Prov. Kepri, seniman Indonesia asal Kepri, Husnizar Hood dan Abdul Kadir Ibrahim yang juga sebagai penanggung jawab FSIGB 2021 menandatangani baleho bergambar cover 100 buku puisi yang diluncurkan. Penandatanganan baleho ini sebagai bagian peluncuran 100 buku penyair tahun ini.
Dari Daftar Buku yang dikirimkan via WAG peserta FSIGB dapat kita baca 86 buku puisi yang diumumkan panitia. Buku-buku itu adalah,
- Antologi Puisi “Seribu Tahun Lagi” (Muhammad Lefand Dkk)
2. Kumpulan Puisi “Pesan Laut Kepada Perahu” (Muhammad Lefand)
3. Kumpulan Puisi “Riwayat Rindu” (Titin Ulpianti)
4. 101 Puisi Pilihan “Tembilang” (Eddy Pranata Pnp)
5. “Tersebutlah Kisah Perempuan Yang Menyingkap Langit” (Isbedy Stiawan Zs)
6. Kitab Puisi ” Masih Ada Jalan Lain Menuju Rumahmu” (Isbedy Stiawan Zs)
7. Puisi-Puisi Kau Kekasih Aku Kelasi (Isbedy Stiawan Zs)
8. Kumpulan Puisi “Kirab” (Bambang Widiatmoko)
9. Kumpulan Puisi “Bebas Terpenjara” (Suryanti, S.Pd)
10. Kumpulan Puisi 2021 “Musikalisasi Gumam Asa” (Ali Syamsudin Arsi)
11. Sehimpun Sajak “Cinta Hingga Ke Surga” (Marzuli Ridwan Al-Bantany)
12. Bayang Bayang Mandar (Syuman Saeha)
13. Sepilihan Puisi “Jejak Kembara” (Roymon Lemosol)
14. Kitab Puisi “Cerita Dari Dapur” (Yahya Andi Saputra)
15. Kumpulan Puisi “Kasih Tak Putus” (Siamir Marulafau)
16. Sehimpun Puisi “Tingkap” (Nok Ir)
17. Kumpulan Puisi “Mantera Debu Ngenang” (Muhammad Febriyadi)
18. Sehening Doa (Srie Astuty Asdi)
19. Sepilihan Puisi “Puncakku: Sejak Kau Hapus Namaku Dari Sajakmu” (Edrida Pulungan)
20. Kumpulan Puisi Perempuan “Puandemik” (Ratna Ayu Budhiarti Dkk)
21. Kumpulan Puisi Sonian “Menyibak Gelombang Kehidupan” (Azizah)
22. Antologi Puisi Pelajar Se Kabupaten Lingga “Napau” (Ayu Sw Dkk)
23. Himpunan Puisi Dari Mantra “Piknikita” (Jauza Imani – Kurnia Effendi)
24. Kumpulan Puisi “Setelah Lima Belas Kabisat” (Kurnia Effendi)
25. Serangkum Puisi Bahasa Gayo “Pungi Pakan Laya” (Salman Yoga S)
26. Antologi Puisi Modern 5 Penyair Gayo “Gergel” (Salman Yoga S Dkk)
27. Antologi Puisi “Belantara Penghambaan” (Alvin Shul Vatrick)
28. Kumpulan Puisi “Cahaya” (Sriwati Haji Labot)
29. Kumpulan Puisi “Tembang Nelayan Dini Hari” (Tri Astoto Kodarie)
30. Kumpulan Puisi “Tak Ada Kabar Dari Kotamu” (Tri Astoto Kodarie)
31. “Dia Yang Terjatuh Di Rimba Dunia Ketika Satu Sayapnya Patah” (Sukma Putra Permana)
32. Antologi Puisi “Sejuta Kenangan Dari Yogyakarta” (Asmariah Dkk-Yogyakarta)
33. Antologi Puisi Jazirah 8 “Ombak, Camar Dan Kerinduan”
34. Antologi Puisi Jazirah 9 “Mendengar Kembali Suaramu”
35. Antologi Puisi Jazirah 10 “Palung Kerinduan”
36. Kumpulan Sajak-Sajak Rumahitam “Rumah Kita” (Tarmizi)
37. Musim Yang Melupa Waktu (Ibrahim Gibra)
38. Kumpulan Puisi “Dan, Perempuan Yang Kau Telan Airmatanya” (Kunni Masrohanti)
39. Kumpulan Puisi “Daun-Daun Waktu” (Irawan Sandhya Wiraatmaja)
40. Kumpulan Puisi “Dua Wajah Dalam Cermin” (Priyono Tjiptoherijanto Dan Irawan Sandhya Wiraatmaja)
41. Antologi Puisi Ucapan Syawal “Kuntuman Keampunan” (Mohd. Rosli Bakir Dkk)
42. Antologi Puisi “Buatmu, Bapak Ibu Guru” (Mangatur Panjaitan)
43. Kumpulan Sajak “Derai Suara Ranting” (Sam Mukhtar Chaniago)
44. 50 Puisi Terpilih “Aku Lirik Lagumu, Kau Larik Sajakku” (Sam Mukhtar Chaniago
45. Kumpulan Puisi “Garam Mengaku Ikan, Cinta Merampas Metafora” (Ali Ibnu Anwar)
46. Sehimpun Puisi “Jalan Lain” (Asril Koto)
47. Empat Puluh Empat Puisi “Sepotong Senja Tak Hanyut Oleh Hujan” (Agusri Junaidi)
48. Antologi Puisi “Nyanyian Hujan” (Shafwan Hadi Umry)
49. Kumpulan Puisi “Pengembara” (Sutirman Eka Ardhana)
50. Kumpulan Puisi Dua Bahasa “The Longing River” (Rida K Liamsi)
51. Ours “Tentang Kita Yang Tak Mengenal Kata Usai” (Denesa Ekalista)
52. Bom Corona “44 Guru Menulis Puisi Pandemi” (Komunitas Rumahitam)
53. Sehimpun Puisi “Titik Koma” (Sultan Musa)
54. Diujung Arus, Ikan Tak Lagi Tertipu (Ibrahim Gibra)
55. Kumpulan Puisi “Suara Dari Pengungsian” (Nissa Rengganis)
56. Kumpulan Puisi “Doksologi” (Muhammad Asqalani Eneste)
57. Sehimpun Puisi “Ulang Dokon Dokon Na Hudokon Dokoni Pala Dokonko Na Hudokon Dokoni (Muhammad Asqalani Eneste)
58. Sekumpulan Puisi Dan Sejumlah Gambar “Aglocita Nama Cumbu” (Muhammad Asqalani Eneste)
59. Kumpulan Puisi “Doa Orang Telanjang” (Muhammad Asqalani Eneste)
60. Kumpulan Puisi “Pukau Petuah” (Hening Wicara)
61. Antologi Puisi “Ketika Penyair Bicara” (Yuanda Isha (Dkk)
62. Antologi Puisi “Surat Untuk Ibu” (Yuanda Isha (Dkk)
63. Antologi Puisi “Rahasia Sajak-Sajak Kecil” (Yuanda Isha (Dkk)
64. Kumpulan Puisi “Alangkah Ganjilnya Sebuah Kota Tanpa Kamu Di Dalamnya” (Kurniawan Junaedhie)
65. Sergam Puisi Cinta “Dikunyahkan Rindu” (Abdul Kadir Ibrahim)
66. Sekumpul Sajak 1997-2017 “Lempengan Luka” (Syuman Saeha)
67. Kumpulan Puisi “Kota Kecil Di Pedalaman” (Hendro Siswanggono)
68. Kumpulan Puisi “Kupu Kupu Perak Bersayap Merah” (Hendro Siswanggono Dkk)
69. Antologi Puisi “Tombro Loko Saka Bira” (Fath Maulidiyah Vhina Wella)
70. Antologi Puisi “Momok” (Fath)
71. Sehimpun Puisi “Secangkir Kopi Di Meja Kedai” (Isbedy Setiawan Zs)
72. Antologi Puisi “Tanah Penari” (Rissa Churia)
73. Serpihan Puisi “Poe” (Adri Darmadji Woko)
74. Puisi Puisi 2020-2021 “Perayaan Duka” (Achiar M Permana)
75. Kumpulan Puisi “Pesan Tua” (Hendra Djafar)
76. Kafein Tingkat Tinggi (Yoan Sutrisna Nugraha)
77. Antologi Puisi “Dia, Matahari” (Hamzah Hamdan Dkk)
78. Antologi Puisi “Di Haribaan Puisi” (Rissa Churria Dkk)
79. Kumpulan Puisi “Membumikan Rasa Melangitkan Cinta” (Nofieana Gusti Winata)
80. Hanya Sebuah Goresan 2020 (Nofieana Gusti Winata)
81. Sajak-Sajak Kerinduan “Filosofi Rindu” (Sahabat Aksara)
82. Antologi Puisi “Kabar Rimba Yang Luka” (Destri Mairoza)
83. Kumpulan Puisi “Kecuali” (Sutardji Calzoum Bachri)
84. Sehimpun Puisi “Kembara Hati, Kucing, Nyonya Dan Cerita Lainnya” (Dm Ningsih)
85. Now I’ve Become A Stone! (Isbedy Stiawan Zs)
86. Kerongsang (Rendra Setyadiharja Dkk)
Begitulah sedikit catatan FSIGB tahun 2021 ini. Meskipun kita tidak dapat hadir secara pisik ke lokasi acara, kita tetap dapat menyimak tulisan-tulisan dan video-vedoa yang menceritakan kegiatan ini yang telah berlangsung selama tiga malam empat hari ini. Dan yang tetap penting dari serangkaian acara itu adalah pesan Datok Rida K Liamsi yang mengajak kita untuk mencintai sastra. Syabasy FSIGB 2021, semoga bertemu lagi pada tahun nanti.***
Terima kasih, informasinya. Suatu hari nanti semoga bisa ikut meluncurkan buku di sini.
Terima kasih juga komentarnya. Mari berusaha agar bisa ikut meluncurkan buku di festival ini suatu saat nanti.