Semangat Kartini
Hari Kartini diperingati oleh hampir semua wanita Indonesia dengan berbagai kegiatan positif yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Wanita modern saat ini masih menyukai berkebaya pada saat perayaan hari Kartini. Hal ini dilakukan selain untuk mengenang Kartini sebagai wanita pendobrak kebodohan namun juga untuk mencintai budaya Indonesia. Walau Kartini berasal dari Pulau Jawa namun pengaruhnya kepada masyarakat Indonesia khususnya para wanita sangat besar.
Semangat Kartini melahirkan Kartini-Kartini baru dengan pandangan-pandangan lebih modern. Kartini-Kartini dimasa kini memiliki kesempatan belajar dan berkarir sejajar dengan para pria. Mereka sadar bahwa pendidikan adalah salah satu cara untuk membuka wawasan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi dirinya dan lingkungannya. Oleh karena itu, wanita Indonesia harus sekolah agar tidak menjadi benalu bagi kaum pria.
Wanita harus lebih bisa mandiri dan mampu berkarya untuk membantu keluarga, suami dan putra putrinya. Dengan kodrat wanita yang dimiliki, tidak harus secara serta merta mengubah penampilan dan berperilaku seperti pria, namun pandangan dan ide-ide merekalah yang harus berubah dan berkembang ke arah lebih baik. Bijaksana dalam bersikap, bersahaja dalam berpenampilan serta cemerlang dalam berpikir.
Kartini dimasa kini harus bangga dengan kodrat yang dia miliki, menerima dirinya sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Bekerja sama dengan pria untuk melakukan hal-hal positif bagi diri mereka, keluarga, lingkungan dan bangsa Indonesia. Duduk sederajat dengan pria bukan berarti melakukan hal-hal yang persis sama dengan pria, karena sesungguhnya pria dan wanita terlahir di dunia untuk saling melengkapi dengan segala perbedaan dan bukan untuk saling menyombongkan.
Dengan semangat Kartini wanita Indonesia tidak lagi hanya duduk diam di rumah namun mereka bebas untuk mengembangkan hobinya sebagai penulis, menjahit, memasak hingga akhirnya hobi itu dapat menghasilkan uang untuk membantu ekonomi keluarga. Bagi pekerja kantoran, mereka masih dapat sekolah kejenjang yang lebih tinggi seperti S2 dan S3 atau mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan diri.
Wanita Indonesia patut bersyukur karena para pria lebih dapat menghargai para wanita yang memiliki skill di berbagai bidang. Bahkan saat ini banyak wanita yang menjadi atasan atau bos di suatu institusi. Untuk itu wanita juga harus meningkatkan nilai moralitas bagi dirinya sendiri. Memberikan contoh bagi bawahannya ketika di tempat kerja dan menjadi suri tauladan bagi putra putrinya di rumah.
Seperti dalam kutipan Kartini, “Dan siapakah yang lebih banyak berusaha memajukan kesejahteraan budi itu,..Siapakah yang dapat membantu mempertinggi derajat budi manusia, ialah wanita, ibu … Karena haribaan ibu, itulah manusia mendapatkan didikannya mula-mula sekali.” – Kartini 1879-1904.
“Tak ada pemberdayaan lebih kekal berkelanjutan, tanpa melibatkan perempuan.” – Najwa Shihab.
Nani Kusmiyati, S.Pd., M.M., CTMP.
Jonggol, 21 April 2021
Terima kasih