Seorang Pemimpin, Utamakan Memberi Tuntunan Dan Bukan Hanya Sekedar Tontonan

Edukasi, Filosofi, Terbaru191 Dilihat

NGETEH MORNING di pagi hari ini saya mengulas perilaku seorang pemimpin dalam memimpin sebuah institusi ataupun organisasi.

Seorang pemimpin bisa lahir dari sebuah pemilihan atau bisa juga lahir dari penunjukkan. Banyak faktor yang bisa membuat seseorang tampil sebagai pemimpin. Bisa karena kualitas diri seperti kecerdasan dan kecerdikan. Bisa juga karena dipersiapkan sejak awal. Atau karena faktor lainnya.

Yang pasti ketika seseorang itu sudah disebut sebagai pemimpin maka dia harus tahu betul apa yang harus diperbuatnya.

Misalnya, dia memimpin sebuah Organisasi Kemasyarakatan maka setidaknya dia harus tahu Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan segala peraturan yang ada di Organisasi Kemasyarakatan tersebut.

Sehingga ketika dia memimpin maka dia harus bisa menjadi tuntunan dari orang orang yang dipimpinnya.

Makna dari tuntunan di sini adalah bahwa seorang pemimpin harus bisa memberi petunjuk, harus bisa memberi pedoman dalam memimpin. Petunjuk atau pedoman yang disampaikan oleh seorang pemimpin tersebut harus selaras atau sejalan dengan peraturan yang telah disepakati bersama.

Petunjuk atau pedoman yang disampaikan oleh seorang pemimpin harus ditepati dengan tindakan atau program yang nyata. Dalam arti di sini bahwa seorang pemimpin jangan sekali kali ingkar janji atau berbohong dalam memberikan tuntunan.

Kemudian pemimpin yang lahir dari pemilihan biasanya suka memberikan tontonan. Yang dimaksud dengan totntonan di sini adalah bahwa seorang pemimpin ingin  dikenal lebih dekat dengan cara melakukan aktivitas yang bersentuhan langsung dengan orang orang yang dipimpinnya.

Tontonan bisa berujung positif apabila yang dilakukan oleh seorang pemimpin selaras dengan apa yang dituntunnya.

Namun tontonan bisa juga berujung negatif apabila yang dilakukan hanya untuk sekedar mencari sensasi murahan atau untuk menutupi kekurangannya saja.

Atau bisa juga berujung negatif apabila tontonan yang ditunjukkan tersebut dilakukan secara berlebihan, lebay kalau kata anak milenial dan apalagi bila tontonan sudah diskenariokan sebelumnya bak sebuah drama sinetron.

Oleh karena itu, seorang pemimpin sebaiknya lebih mengutamakan memberi  tuntunan dan bukan hanya sekedar memberi  tontonan.

Jadilah seorang pemimpin yang ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso lan tut wuri handayani ..

Yuk kita lanjut menikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..

Selamat melanjutkan aktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 8 Januari 2021

 

 

Tinggalkan Balasan