Menunggu Bisa Melelahkan, Bisa Mendebarkan

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang menunggu yang bisa melelahkan atau juga bisa mendebarkan.

Setiap orang pastilah pernah merasakan aktivitas menunggu. Banyak amtivitas yang menyebabkan kita harus menunggu.

Dalam menunggu kita merasakan dua hal yaitu menunggu yang bisa melelahkan atau juga yang bisa mendebarkan.

Menunggu bisa melelahkan. Hal itu bisa terjadi misalkan saja ketika kita hendak bepergian naik pesawat terbang dan ternyata mengalami delay maka kita juga harus menunggu jadwal penerbangan berikutnya. Bisa melelahkan bila jadwal penerbangan berikutnya ternyata cukup lama.

Saya pernah merasakan hal tersebut  saat di tahun 1995 hendak bertugas ke kota Pontianak dari Jakarta via Bandara Udara Soekarno Hatta, Tangerang. Awalnya penerbangan tepat waktu yaitu jam 08.00 WIB. Namun sesaat pesawat sudah berada di landasan pacu tiba tiba roda ban pesawat pecah sehingga urung terbang.

Penerbangan menjadi tertunda dan dijadwalkan berangkat jam 11.30 WIB. Namun ternyata kembali mengalami delay  sehingga pesawat baru bisa terbang jam 16.30 WIB. Banyak penumpang yang membatalkan penerbangan namun saya harus tetap menunggu karena acara yang harus saya hadiri akan berlangsung pada malam hari ketika itu.

Menunggu yang benar benar melelahkan. Ada rasa cemas dan kesal juga karena bila sampai penerbangan dibatalkan maka saya tak bisa menghadiri acara di kota Pontianak yang rencananya juga dihadiri Gubernur Kalimantan Barat.

Menunggu bisa juga mendebarkan. Hal itu bisa terjadi misalkan saja ketika kita akan menghadapi pengumuman suatu hasil dari acara yang kita ikuti.

Saya pernah merasakan hal tersebut ketika saya bersama istri dan anak menunggu hasil Ujian SIMAK UI (Seleksi masuk UI) di tahun 2017 yang dilakukan secara online dan akun baru akan dibuka tepat jam 15.00 WIB.

Kami sudah siap di depan ipad setengah jam sebelumnya. Waktu terasa begitu lama dan tentu saja begitu mendebarkan bagi kami. Tepat jam 15.05 WIB, anak saya mulai membuka akun SIMAK UI dengan rasa berdebar. Syukur Alhamdulillah, anak saya diterima di UI.

Masih banyak lagi aktivitas dimana saya harus menunggu dalam situasi yang melelahkan atau juga yang mendebarkan.

Sobat tentu pernah merasakan hal yang sama dengan saya. Kalau harus kembali dialami maka nikmati saja. Itulah kehidupan yang ternyata harus kita jalani dengan sabar dan ikhlas ..

Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :

Pergi Berlibur Di Hari Minggu

Menikmati Indahnya Danau Toba

Lelah Nian Hamba Menunggu

Yang Ditunggu Tak Kunjung Tiba

Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 2 April 2021

Tinggalkan Balasan