Selamat pagi sobat,
Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang pengendalian diri.
Di bulan Ramadhan yang penuh barokah ini dimana kita melaksanakan ibadah puasa sebagai upaya kita untuk menahan hawa nafsu selain menahan lapar dan haus.
Disinilah pentingnya bulan puasa untuk melakukan pengendalian diri secara sungguh sungguh.
Tanpa adanya pengendalian diri, kita akan hidup tanpa batas dan tidak bermakna sehingga munculah sifat seperti anarkis, zalim dan tamak tanpa kendali.
Dengan berpuasa itulah yang menjadikan kita mampu mengendalikan diri dari segala hal yang bersifat buruk tersebut.
Pada kenyataannya masih banyak kelompok masyarakat yang masih belum mampu melakukan pengendalian diri.
Sebagai contoh, di masa pandemi ini kita dilarang untuk berkerumun dan berkumpul dalam jumlah besar agar tidak terjadi penularan virus COVID-19.
Namun yang terjadi, tanpa bisa mengendalikan diri sekelompok masyarakat berkumpul untuk sekedar merayakan kemenangan klub kebanggaaannya yang keluar sebagai Juara padahal dengan berkerumun dalam jumlah besar akan terjadi resiko penularan COVID-19. Mereka tidak menyadari resiko tersebut karena lebih terdorong untuk bereforia yang berlebihan.
Sedangkan sekelompok masyarakat lain yang klubnya kalah di Final melampiaskan kekecewaannya dengan melakukan cara cara yang anarkis.
Mereka tidak sadar bahwa yang mereka lakukan itu ada di bulan Ramadhan yang seharusnya diisi dengan kegiatan yang mendatangkan pahala dan kebaikab. Nampaknya mereka belum memahami makna dari ibadah puasa.
Contoh yang lain adalah melakukan bukber atau buka puasa bersama dengan jumlah banyak orang. Niatnya memang untuk bersilaturahmi namun akibatnya bisa berbuah bencana dengan adanya penularan virus COVID-19.
Demikian pula larangan mudik yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah harus benar benar ditaati. Kita harus mampu untuk menahan diri kita untuk tidak mudik dan jangan memaksakan mudik dengan alasan tradisi tiap lebaran.
Oleh karena itu, marilah kita kendalikan diri dari segala nafsu yang membawa kita kepada hal hal yang buruk. Ambilah hikmah ibadah puasa sebagai pengendali utama dalam diri kita.
Insya Allah mendapat berkah ..
Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :
Pergi Ke Bogor Lewat Jalan Pintas
Bertemu Kawan Yang Tinggal Di Asrama
Jangan Hidup Kelewat Batas
Pengendalian Diri Itulah Yang Utama
Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 28 April 2021