Mewujudkan Merdeka Belajar

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang Mewujudkan Merdeka Belajar.

Hari ini, tanggal 2 Mei 2021 kita bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Sejarah pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari peran Ki Hajar Dewantara yang kini dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Atas jasanya, melalui surat keputusan Presiden tahun 1959, tanggal lahir Ki Hajar Dewantara yaitu 2 Mei ditetapkan menjadi Hari Pendidikan Nasional.

Adapun tema Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021 ini adalah “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”. 

Apa itu makna dari Merdeka Belajar ?

Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi RI pada Hari Guru Nasional tahun 2019 mencanangkan program kebijakan Kementerian yang dipimpinnya yaitu Merdeka Belajar.

Seperti diliris oleh Direktorat Jenderal GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan), menurut Mas Menteri begitu sapaan akrab dari Nadiem Anwar Makarim, Merdeka Belajar artinya sekolah, guru-guru dan murid muridnya sebagai unit pendidikan diharapkan mempunyai kebebasan dalam berinovasi dan berkreasi dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini, guru  dianjurkan untuk tidak bersikap monoton dan masih menerapkan kegiatan pembelajaran di kelas berpusat pada guru.

Guru harus mampu meningkatkan kompetensinya, terutama dalam menerapkan kurikulum yang telah diberikan serta mewujudkan kompetensi dasar yang sudah dibuat sebelumnya.

Bukan hanya meningkatkan skill guru dalam mengajar, tetapi dalam sistem pengajaran di kelas pun harus turut diberikan inovasi yang berbeda dari sebelumnya.

Apabila sekarang guru masih menerapkan sistem belajar di dalam kelas, maka ke depan diharapkan mulai menerapkan belajar di luar kelas. Selain mengubah nuansa belajar yang awalnya monoton dan kaku, kegiatan ini akan menambah wawasan siswa dalam berpikir kreatif dan kritis.

Kemudian dalam Diskusi Standard Nasional Pendidikan, di Hotel Century Park, Jakarta Pusat pada hari Jumat, 13 Desember 2019, mas Menteri mengatakan bahwa merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir. Dan terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru dulu. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi di murid.

“Paradigma merdeka belajar adalah untuk menghormati perubahan yang harus terjadi agar pembelajaran itu mulai terjadi diberbagai macam sekolah.” kata mas Menteri lagi (tempo.co, 13/12/2019).

Masih seperti diliris oleh Direktorat Jenderal GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan), mas Menteri mengatakan “Banyak orang mengira bahwa reformasi pendidikan ini hanya di pemerintah saja atau pun berdasarkan kurikulum saja. Saya di sini mengatakan gerakan di masing-masing sekolah. Itu yang mungkin akan terus kita bantu untuk memberikan ruang inovasi. Gerakan di masing-masing sekolah, gerakan yang namanya guru penggerak,”.

Lebih lanjut mas Menteri menjelaskan, “Guru penggerak ini diharapkan untuk mengambil tindakan yang muaranya memberikan hal yang terbaik untuk peserta didik. Guru penggerak ini beda dari guru yang lain dan saya yakin semua unit pendidikan baik di sekolah ataupun universitas ada paling tidak satu guru penggerak. Apa sih bedanya guru penggerak? Guru yang mengutamakan murid dari apa pun, bahkan dari kariernya, mengutamakan murid dan pembelajaran murid. Karena itu mengambil tindakan-tindakan tanpa disuruh, diperintah, untuk melakukan yang terbaik. Ada juga yang namanya orang tua penggerak. Filsafatnya sama, semua yang terbaik untuk anak,”.

Dari penjelasan mas Menteri di atas menunjukkan bahwa untuk bisa mewujudkan Merdeka Belajar tidak lepas dari adanya peran dari guru penggerak di setiap sekolah untuk melakukan berbagai macam inovasi.

Menurut mas Menteri, tidak semua inovasi harus sukses, itu kuncinya inovasi. Banyak dari inovasi yang kita coba, kita eksperimen mungkin nggak terlalu berhasil. Tapi kita terus mencoba agar kita mengetahui apa yang pas untuk sekolah kita, untuk lingkungan kita.

Serentak bergerak, wujudkan Merdeka Belajar untuk Indonesia yang lebih baik ..

Insya Allah ..

Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :

Pergi Ke Mall Mau Beli Baju

Sayangnya Baju Pilihan Harganya Tidak Wajar

Untuk Indonesia Yang Lebih Maju

Serentak Bergerak wujudkan Merdeka Belajar

Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..

Selamat Hari Pendidikan Nasional ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 2 Mei 2021

Tinggalkan Balasan