Biduk Mulai Berlayar Menuju Ke Pelabuhan Akhir

Selamat pagi sobat,

Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang Biduk Mulai Berlayar Menuju Ke Pelabuhan Akhir.

Hari ini, biduk mulai berlayar menuju ke pelabuhan akhir. Kalimat ini hanyalah sebuah kalimat perumpaan saja. Makna yang sebenarnya adalah bahwa hari ini saya mulai menulis tanpa jeda di rubrik NGETEH MORNING pada website YPTD : terbitkanbukugratis.id untuk 12 minggu ke depan hingga sampai di tanggal 15 Desember 2021.

Ketika saya membuat artikel pertama di rubrik NGETEH MORNING pada tanggal 15 Desember 2020. Saat itu saya berkeinginan untuk terus menulis tanpa jeda hingga 8 Minggu pertama. Syukyrlah keinginan saya bisa terpenuhi kemudian saya lanjut menulis tanpa jeda untuk 8 Minggu berikutnya dan seterusnya hingga tak terasa, kemarin tepat 40 Minggu saya menulis tanpa jeda di rubrik NGETEH MORNING.

Dalam 40 Minggu tersebut saya sudah menulis sebanyak 280 artikel dan kemudian saya abadikan dalam 5 buah buku berseri yang saya beri judul “NGETEH MORNING BARENG NURWENDO”.

Tinggal 12 Minggu lagi maka saya akan sampai di tanggal 15 Desember 2021, tepat satu tahun (52 Minggu) saya menulis di rubrik NGETEH MORNING pada website YPTD : terbitkanbukugratis.id.

Di tanggal 15 Desember 2021 itulah yang saya umpakan sebagai pelabuhan akhir. Dan di pelabuhan akhir tersebut biduk akan ditambatkan. Makna dari biduk akan ditambatkan adalah bahwa rubrik NGETEH MORNING di website YPTD : terbitkanbukugratis.id akan rehat untuk kemudian saya akan dievaluasi, apakah rubrik NGETEH MORNING ini akan dilanjutkan atau tidak.

Biduk mulai berlayar menuju pelabuhan akhir adalah tantangan bagi diri saya untuk terus menulis setiap hari selama 12 Minggu ke depan. Oleh karena itu, saya selalu memohon kehadirat Allah Subhannahu Wa Ta’ala agar senantiasa diberikan nikmat sehat agar saya bisa terus menulis dan menulis.

Saya selalu berkeyakinan bahwa kalau sudah diniatkan maka tidak akan ada kata tidak,

Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang .. 

Semboyan di atas mengingatkan saya pada Mars dari Pemuda Pancasila yang lirik lengkapnya adalah sebagai berikut :

Pemuda Pancasila Generasi Muda Indonesia

Pengamal Pengaman Pancasila,  Berideologi Negara

Pemuda Pancasila Pengabdi Nusa dan Bangsa

Ikrar Kita Bersama Setia Pada Sumpah Pemuda

Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang

Itu Semboyan Berjuang, Esa Hilang Dua Terbilang

Pancasila Abadi, Itu Tekad Kami

Hidup Berani Mati, Pancasila Abadi

Semoga Allah Subhannahu Wa Ta’ala dapat mengabulkan keinginan saya .. Aamiin Aamiin Aamiin Ya Robbal Alamiin ..

Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :

Bila Ingin Membuat Jus Alpukat

Carilah Buahnya Yang Sudah Matang

Bila Hati Sudah Bulat Berniat 

Surut Kita Berpantang

Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari
ini ..

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH
Depok, 21 September 2021

Tinggalkan Balasan