Salah satu sumber pengetahuan adalah buku. Minat membaca buku di Indonesia tergolong rendah. Faktor keterbatasan tersebut mungkin dikarenakan harga buku yang relatif mahal dan akses ke toko buku yang susah. Nah, salah satu alternatif agar tetap bisa mengonsumsi buku yaitu dengan membacanya di i-Pusnas.
Aplikasi i-Pusnas adalah aplikasi perpustakaan. Sistemnya seperti meminjam buku di perpustakaan. Kita mendaftar dulu jadi anggota perpustakaan, lalu kemudian memilih buku berdasarkan genre, judul,atau nama pengarang. Lalu kita ajukan peminjaman dengan cara memilih buku dan mengunduhnya. Jika stok bukunya tersedia maka kita bisa mengunduhnya. Tapi jika stok kosong maka kita harus antri untuk meminjamnya.
Biasanya sehari kita diberi jatah maksimal lima buku. Waktu pengembaliannya juga sekitar lima hari. Lewat dari itu buku bakal ditarik, kita tak bisa lagi membacanya, kecuali mengajukan peminjaman lagi.
Sebenarnya ada juga aplikasi perpustakaan yang serupa dengan i-Pusnas, yaitu i-Jakarta. Hanya koleksi bukunya masih lebih lengkap di i-Pusnas. Tapi jika buku di i-Pusnas lagi kosong karena banyak yang meminjamnya maka i-Jakarta bisa jadi alternatif tempat pinjam.
Nah di i-Pusnas ini ada banyak buku menarik,dari novel mancanegara juga buku-buku pilihan dari pengarang dalam negeri yang beken. Buku Ahmad Tohari seperti “Kubah” juga ada di sini, demikian juga buku Dewi Lestari dengan “Supernova”-nya. Sayangnya buku Pramoedya Ananta Toer tak ada sama sekali. Buku-buku pujangga lama dan baru juga jarang dijumpai.
Oh iya kalian juga bisa lho menyumbang buku. Buku yang stoknya sedikit bisa kalian sumbang dengan membeli buku tersebut. Misalkan harga bukunya Rp 60 ribu maka kalian berdonasi sebesar Rp 60 ribu. Apa manfaatnya? Ya,seperti amal, buku kita akan dibaca banyak orang sehingga makin banyak yang mendapatkan ilmu dari buku tersebut.
Jadi, bagi yang tak punya bujet untuk beli buku tak usah bersedih. Kalian bisa tetap bisa baca buku dengan menjadi anggota perpustakaan daring lewat i-Pusnas.
