Membaca buku itu mengasyikkan. Tapi entah kenapa sejak era internet cepat dan kehadiran media sosial, rasanya waktu untuk membaca buku terasa semakin terbatas. Aku sendiri juga mulai tak bisa lagi rutin tiap hari membaca, Tapi kini kucoba lagi untuk berkomitmen melakukannya, membaca buku setiap harinya. Oh iya jangan lupa membuat ulasannya.
Membaca buku itu sungguh menyenangkan, apalagi buku fiksi hehehe. Dulu aku bisa seharian penuh membaca buku, hanya ditemani radio. Apalagi jika hujan, oh rasanya sungguh mewah berada di kamar seharian, bermalasan hanya dengan ditemani setumpuk buku.
Kini dengan waktu yang terasa cepat dan terbatas aku coba menyisihkan waktu, setidaknya 15 menit hingga satu jam untuk membaca buku. Buku apa saja, baik fiksi maupun nonfiksi. Bacaan lainnya juga bisa berupa paper dan jurnal.
Setelah membaca buku jangan lupa membuat catatannya. Bisa dalam bentuk rangkuman atau poin-poin atau sekalian membuat ulasannya.
Bagaimana Cara Membuat Ulasan Buku
Dalam sebuah ulasan buku biasanya terdapat sinopsis singkat, kesan-kesan terhadap buku tersebut dari sampulnya, isinya, tata letaknya, alur dan tokoh-tokohnya apabila berupa cerita fiksi, dan sebagainya.
Ulasan buku agak berbeda dengan rangkuman buku. Ada juga yang memasukkan rangkuman buku ke dalam ulasan buku untuk membantunya kembali mengingat poin-poin penting dalam sebuah buku.
Aku sendiri mulai rajin membuat catatan dan ulasan buku sejak masa SMA. Dan memang hal ini bermanfaat, apalagi dengan bertambahnya usia dan kemampuan mengingat yang memudar. Dengan adanya catatan dan ulasan yang pernah kubuat, aku bisa mengingat gambaran cerita dalam buku “Ronggeng Dukuh Paruh”, “Robert Anak Untung Suropati”, “Azab dan Sengsara”, dan masih banyak lagi.
Manfaat Membuat Ulasan Buku
Membuat ulasan buku juga membuat kita belajar kritis. Misalnya kita merasakan alur ceritanya tidak enak dinikmati, kilas balik dan kondisi saat ini kurang jelas sehingga membuat pembaca bingung. Contohnya lagi tentang pengembangan karakter dalam cerita, wah tokohnya terlalu sempurna, sehingga malah pembaca kebingungan ketika ia begitu rapuh dan tak berdaya menghadapi masalah yang sebenarnya tidak kompleks.
Jika masih bingung membuat sebuah ulasan, bisa dimulai dari membuat catatan buku. Misalnya isi buku A berisikan tujuh hal yang jika dijalankan dengan teratur akan membentuk karakter seseorang lebih berani dan kuat menghadapi masalah.
Yuk mulai kembali rajin membaca, lalu jangan lupa menuliskan ulasannya.