(Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan Dok: olympics.bwfbadminton.com)
Sepak terjang cabang olahraga bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, telah dilalui Indonesia dengan hasil manis dan pahit. Bagaimana bisa manis? Ya, karena dua wakil Indonesia berhasil meraih medali. Sebaliknya bagaimana bisa pahit? Ya, karena wakil Indonesia di ganda putra yang awalnya diharapkan untuk meraih medali emas gagal total, bahkan untuk harapan terakhir meraih medali perunggu pun, mengalami kegagalan.
Wakil Indonesia di nomor ganda putra yang begitu perkasa mencatat kemenangan demi kemenangan dalam berbagai turnamen bulutangkis dalam beberapa tahun ini, harus terhenti di olimpiade Tokyo 2020 tanpa medali. Pasangan peringkat satu dan peringkat dua dunia didominasi oleh dua pasangan ganda putra terbaik Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang di olimpiade Tokyo ini diunggulkan di posisi pertama dan kekedua. Diluar dugaan ditaklukkan lawan-lawannya sebelum mencapai babak akhir.
Pasangan Marcus/Kevin mengalami kekalahan dari pasangan peringkat sembilan dunia yang tidak diunggulkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia di perempat final. Sebelum pertandingan tersebut, secara head to head pasangan Marcus/Kevin unggul telak dengan tujuh kali menang tanpa sekalipun mengalami kekalahan.
Akan tetapi justru di arena olahraga multi event paling bergengsi di dunia tersebut Marcus/Kevin mengalami kekalahannya yang pertama dari pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang kemudian meraih medali perunggu. Sungguh ini merupakan kekalahan pada waktu dan tempat yang tidak tepat.
Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalami kekalahan dari pasangan Chinese Taipei peringkat tiga dunia yang tidak diunggulkan Lee Yang/Wang Chi-Lin di semifinal. Sebelum pertandingan tersebut, secara head to head pasangan Ahsan/Hendra unggul dengan enam kali menang berbanding empat kali kalah. Ahsan/Hendra kalah dua set langsung dengan skor 11-21, 10-21 dari pasangan Lee Yang/Wang Chi-Lin yang kemudian meraih medali emas.
Dalam upaya terakhir perebutan medali, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kembali berhadapan dengan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk perebutan medali perunggu. Sebelum pertandingan tersebut, secara head to head pasangan Ahsan/Hendra unggul telak dengan enam kali menang berbanding hanya satu kali kalah. Bahkan lima hari sebelumnya di penyisihan group, Ahsan/Hendra menang dua set langsung atas pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Akan tetapi justru pada moment yang sangat penting tersebut Ahsan/Hendra mengalami kekalahan dari pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Sungguh ini merupakan kekalahan pada waktu dan tempat yang tidak tepat.