Abraham Raubun, B.Sc, S.Ikom
Menjelang liburan semester, banyak mahasiswa daerah yang bersiap-siap untuk mudik. Beberapa orang mengusulkan sebelum libur mengadakan acara Wisata. Usul diterima, acara dirancang Piknik ke Mega Mendung di Cisarua. Ku ajak Siswo teman sekamarku untuk ikut. Wajahnya sedih, ia tak ingin ikut. Alasannya Asri gadis idaman hatinya tak diijinkan orang tuanya untuk ikut. Untuk kerumah Asri meminta ijin Siswo tidak berani.
Maklum Asri anak serdadu yang terkenal tegas dan disiplin. Aku kenal baik dengan ayahnya karena Asri tetangga kakakku yang juga tentara. Kami sering bermain catur atau berdiskusi.
Aku merasa kasihan pada Siswo, ia sangat berharap Asri bisa ikut. Seharian ia terlihat bingung dan gelisah. Maklum panah Asmara membuatnya kasmaran, sampai-sampai ku ajak makanpun dia ogah-ogahan. Sehari sebelum acara Wisata, panitia mengkonfirmasi jumlah peserta. Nama Siswo kumasukkan, Siswo protes tapi tetap kupaksa ikut tetapi akhirnya ia terpaksa ikut. Hari keberangkatan tiba, kami semua naik ke bus. Ketika Siswo masuk ke dalam bus Wisata, matanya terbelalak. Asri duduk dibangku belakang penuh senyum manis dihiasi lesung pipit di pipinya. Sehari sebelum berangkat, aku minta izin pada Ayah Asri.