Selamat Hari Blogger Nasional !

Humaniora, Sosbud77 Dilihat
Sumber Gambar : TribunNews.com

 

Tiga belas tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2007, Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh mencanangkan Hari Blogger Nasional. Sejak saat itu, setiap tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Blogger Nasional. Blogger adalah orang yang secara rutin menulis di sebuah blog. Sementara blog adalah website yang mengandung konten personal penulis atau beberapa penulis dalam bentuk artikel, video maupun foto yang di unggah ke sistem jaringan internet.

Saat ini, masyarakat sudah begitu familiar dengan dunia internet khususnya sosial media, sehingga posisi blogger sangat strategis dalam menyebarkan ide, pemikiran, bahkan produk barang dan jasa. Para blogger saat ini, diharapkan dapat mengelola blognya dengan lebih menarik agar bisa menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat. Dengan pengelolaan blog yang baik, serta berisikan artikel-artikel maupun konten-konten lainnya yang dibutuhkan masyarakat, bisa menjadi sumber penghasilan, memperluas jaringan pertemanan, dan lainnya. Blog tak lagi menjadi tempat curahan hati seseorang, tapi juga bisa menjadi tempat untuk membuka peluang bisnis di dunia nyata.

Ada 2 hal yang harus menjadi pertimbangan seorang blogger ketika akan memposting tulisan, video, maupun foto agar apa yang diunggahnya tidak berdampak hukum dan merugikan dirinya sendiri, diantaranya :

  1. Konten yang dibuat tidak bertentangan dengan kesusilaan, ketertiban umum, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Tidak melakukan penjiplakan hasil karya orang lain (plagiarisme) yang diakui sebagai milik atau hasil karyanya.

Dua hal tersebut harus menjadi perhatian dan sebagai rambu-rambu agar seorang blogger tidak terjebak pada jeratan hukum. Apalagi saat ini sedang marak adanya penggunaan Undang-undang No. 11 tahun 2008 atau Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dapat menjerat siapa saja yang diduga melakukan tindak pelanggaran di dunia maya, seperti melakukan ujaran kebencian (hate speech), pencemaran nama baik maupun penghinaan terhadap seseorang.

Di luar 2 hal tersebut, seorang penulis blog (blogger) tidak perlu bingung dalam mengisi konten dalam blognya. Apabila isi dari blog tersebut berupa artikel, maka dapat selalu ditayangkan artikel-artikel yang menarik menurut persepsi subyektif dari sang blogger. Seorang blogger tidak perlu banyak berpikir, apakah tulisannya tersebut disukai pembaca atau tidak. Karena kita tidak pernah tahu secara pasti siapa yang akan membaca tulisan kita tersebut. Masalah menarik atau tidak menarik suatu artikel, tidak lepas dari persepsi seseorang yang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin, maupun latar belakang ekonomi.

Untuk menjadi seorang blogger yang produktif tidak lepas dari niat awal dan tujuan menjadi blogger. Seorang blogger harus mampu menemukan alasan utama yang menyebabkan ia memilih menjadi seorang blogger. Misalnya, seorang membuat blog dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Jika dari hasil ngeblognya tidak berdampak signifikan pada penambahan aset-aset ekonomi, maka akan berimbas pada semangatnya dalam ngeblog, sehinggga ia akan menjadi pasif atau bahkan berhenti menjadi blogger. Contoh lain, seseorang menjadi blogger untuk tujuan agar terkenal dan menjadi celebritis blogger. Namun seiring perjalanan waktu, jumlah pengunjung maupun followernya sangat sedikit, sehingga pada akhirnya semangatnya ngeblog ikut pudar.

Melihat dua contoh di atas, dapat dikatakan tujuan menjadi blogger agar memiliki keuntungan finansial dan menjadi terkenal, bukanlah tujuan asasi karena sifatnya relatif dan fana. Lantas apa yang menjadi tujuan utama dari seorang blogger?.

Tujuan seorang blogger hendaknya tidak lepas dari tujuan diciptakan dirinya sebagai seorang manusia. Tujuan diciptakannya kita ke dunia oleh Allah SWT adalah untuk beribadah dan membawa misi kebaikan atau rahmat bagi semesta alam. Sarana mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan cara menyebarkan ide-ide, pemikiran, maupun informasi yang bermanfaat bagi banyak orang melalui media baca dan tulis. Bukankah perintah Allah SWT yang pertama kali kepada hamba-Nya adalah membaca dan menulis (Q.S Al ‘Alaq: 1-5).

Jadi, tujuan yang paling mendasar dari seorang blogger adalah menjadikan segala karyanya, baik berupa artikel/tulisan, video, maupun foto sebagai amal jariyah yang akan dibaca oleh banyak orang dan bermanfaat meskipun sang blogger telah tiada. Masalah finansial dan menjadi terkenal adalah efek samping yang akan menjadi keniscayaan dari seorang blogger manakala ia memiliki blog yang menarik dan produktif, namun sekali lagi ini bukan tujuan asasi.

Untuk menggenapi buah karya seorang blogger, khususnya yang terkait dengan masalah artikel atau tulisan, sebaiknya seorang blogger dapat menjadikan kumpulan karyanya tersebut dalam bentuk sebuah buku. Jangan biarkan artikel-artikel tersebut dibiarkan berserak di dunia maya tanpa ada upaya untuk menyatukannya. Bersyukurlah saat ini sudah ada beberapa komunitas yang memfasilitasi para blogger untu menerbitkan buku. Salah satunya adalah Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan.

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan resmi berdiri pada tanggal 29 Juli 2019 dengan Akta Notaris & PPAT Titin Etikawati,SH,.MKn. Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) memiliki komitmen untuk menggiatkan dunia literasi melalui penerbitan buku gratis, yang terbagi ke dalam 3 program yaitu :

  1. Program A : Buku Kumpulan Artikel di website terbitkanbukugratsis.id sebulan sekali (kompilasi)
  2. Program B : Buku dari para Penulis yang telah menyiapkan naskah untuk segera diterbitkan
  3. Program C : Buku dari Penulis yang posting di website terbitkanbukugratis.id telah mencapai 40 Artikel.

Kepada para blogger yang sudah memiliki banyak artikel, namun belum memiliki buku bisa mencoba program di atas, khususnya program C. Caranya bisa dengan membuka blog terbitkanbukugratis.id, kemudian membuat akun pada blog tersebut.

Akhirnya, saya mengucapkan selamat Hari Blogger Nasional yang ke-13. Semoga apa yang sudah diperbuat menjadi karya yang membawa manfaat bagi banyak orang, serta menjadi bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. ***

Tinggalkan Balasan