Bersama Nancy di Singapore

Terbaru16 Dilihat

berfoto dilokasi SpooQuay Singapore /dok pribadi

Pagi pagi sekali kami ditelpon Peng Beng yang panggilan akrabnya adalah Nancy  yang  tinggal di Singapore. Sesungguhnya kami berdua segan menganggu,karena Peng Beng bersama Iwan suaminya serta Markus Putra mereka baru saja kembali dari Perth.

Tapi karena  ditelpon dan akan menjemput kami di  Hotel,tentu saja tidak enak kalau kami bilang tidak usah datang. Saya selalu berpedoman, perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Hal hal yang tampak sepele,bila tidak disikapi secara arif, dapat memudarkan hubungan persahabatan.  Karena itu kami mengatakan,bahwa kami tidak kemana mana, tapi  jam 12 harus check out dari hotel , untuk ke Bandara Changi . Karena kami akan berangkat ke Perth. Peng Beng bilang okay, dia akan tiba sebentar lagi untuk membawa kami city sight seeing, jalan jalan di Singapore sebelum berangkat.

Peng Beng datang menjemput

makan pagi dan ngopi dikedai sebelah hotel Ibis dok pribadi

Jam 8 tepat pintu kamar kami diketuk. Ketika kami buka ternyata Peng Beng sudah berdiri didepan pintu sambil tersenyum kepada kami.Peng Beng datang sendiri karena Iwan suami Peng Beng  kerja dan Markus  sedang mengikuti pelajaran renang untuk ujian nanti.

Menurut Peng Beng dia datang naik bus karena nggak punya mobil sendiri. Di Singapore kalau mau punya mobil agak berabe karena harus mengurus izin tersendiri dan harus antri untuk beberapa tahun kemudian izin harus diperbaharui lagi. Lagi pula parkir di Singapore mahal sekali. Maka mereka memutuskan untuk memanfaatkan Transportasi umum.

kami menuju lokasi  Cruse dok pribadi

Pesiar dengan Peng Beng

bangunan disekitarHotel Ibis dok pribadi

Kami keluar dari hotel menuju samping hotel .Dua bangunan disebeah ada kedai tempat makan yang masih tutup Tapi telah antri panjang sekali didepan pintu. Menurut Peng Beng itu petanda masakan disitu enak.Jam 8 tepat pintu kedai dibuka dan semua masuk kedalam kedai .Kami mengambil tempat duduk dahulu sementara Peng Beng antri untuk pesanan makanan  Setelah makan kue lapis dan minum kopi kamipun berangkat naik taksi ke penyebrangan untuk naik perahu  motor  keliling sungai melihat lihat pemandangan di Singapore.

Bangunan hotel Marina Bay Sand terlihat dari perahu motor /dok pribadi

Naik Perahu motor keliling sungai 

Perahu baru operasional jam 10 pagi ,kami tiba disana jam 9 lewat ,maka kami harus menunggu sampai jam 10 baru ada penjualan tiket dan naik perahu.

terlihat banyaknya tempat tempat hiburan disepanjang sungai/ dok pribadi

Jam 10 tepat penjualan tiket dimulai Peng Beng membeli 3 tiket buat kami dan antri untuk naik ke perahu motor.Sementara itu satu rombongan tour datang dan mereka membeli tiket group langsung naik keperahu pertama dan berangkat lebih dulu.

Lambang Singapore terlijhat ditepi sungai dok pribadi

Kami naik ke perahu yang nomor 2 . Walaupun hanya ada 15 penumpang,tapi  speed boat mulai meninggalkan dermaga. Tidak membiarkan penumpang menunggu speed boat yang berkapsitas 40 seat tersebut penuh. Perahu motor meluncur membawa kami keliling sungai. Sayup sayup terdengar lagu:’ Singapura..oh Singapura.. Sunny island set in the sea..” Kami jadi ingat semasa pertama kali kami ke Singapore tahun 1979

Disepanjang perjalanan,tampak ada jembatan beberapa buah ada yang dibangun pada tahun 1920 Jadi sudah 100 tahun umurnya dan ada yang dibangun tahun 1890  jadi lebih dari 100 tahun .

Perjalanan dengan speed boat ini, walaupun hanya 45 menit, tapi menghadirkan kegembiraan bagi kami berdua. Disepanjang perjalanan kami saling berbagi kisah hidup dengan Peng Beng yang sudah seperti anak kami sendiri.

Makan siang di Chinese Restaurant  restaurant .

makan siang di Chinese restaurant / dok pribadi

Setelah keliling dengan perahu motor, kami  kembali ke dermaga. Turun dari perahu motor,kamipun berjalan kaki menuju   Chinese restaurant yang lokasinya tidak jauh dari sana.

Peng Beng memesan makanan buat kami bertiga. Sementara makan kami melihat Iwan dan Markus datang ke restaurant  dan bergabung bersama kami.Jam menunjukkan jam 11.45 Peng Beng mengajak kami untuk kehotel untuk check out .

Naik taksi ke Bandara Changi Airport.

Setelah selesai  check out di hotel Ibis,  Peng Beng memanggil  taksi untuk ke Bandara .Kami pamit dengan Peng Beng dengan oleh oleh dari Peng Beng berupa makanan kecil buat kami . Setiap perpisahan selalu menghadirkan rasa sendu dalam hati. Apalagi Peng Beng begitu baik terhadap kami berdua.

Mendapatkan sambutan sahabat  begitu antusiasnya pada kami berdua, sungguh merupakan suatu kebahagiaan bagi kami . Peng Beng kami kenal melalui putra kami tapi sudah menganggap kami seperti kedua orang tuanya. Menurut Peng Beng yang akrab dipanggil Nancy, sesungguhnya  dirinya orang Malaysia . Tapi sejak sma hingga lulus ITB tinggal di Bandung. Iwan suaminya adalah teman sama jurusan dan sama sama lulusan ITB  Kami baru paham mengapa bahasa Indonesia nya begitu fasih

Perhatian dan kasih sayang yang diberikan pada kami, sungguh sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tak ternilai bagi kami berdua.

Sama sekali tidak ada hubungan kekeluargaan dan usia kami terpaut bagaikan kami dengan cucu kami. Tetapi perbedaan bukanlah halangan untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan . Hidup dengan dikelilingi oleh orang orang yang mengasihi kita sungguh melambungkan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan.

20 Maret 2023.

Salam saya,

Roselina

Tinggalkan Balasan