Minggu Pertama Menjelajah Kota Kettering Nan Cantik
Diary,
Lama ya kita tidak bersua, dalam lembaranmu saya ingin berkisah pengalamanku di negeri Ratu Elisabeth.
Ada pepatah yang berbunyi :” Tak kenal maka tak sayang “ tidak hanya untuk mengenal seseorang tetapi juga keadaan daerah, kota, desa, tempat tinggal dan banyak lagi.
Satu minggu saya berada di tempat yang baru yaitu Kettering England, kota kecil nan cantik. Setelah saya mengenal lingkungan biara yang cukup luas, dengan bangunan utama yang sudah berusia 100 tahun.
Satu Minggu pertama saya gunakan untuk berjalan-jalan mengenal kota. Sr Bernadette setia menemani saya untuk berjalan kaki menyusuri kota Kettering, daerahnya agak berbukit-bukit, ada dataran rendah dan ada yang dataran tinggi.
Biara kami terletak di daerah perbukitan dikelilingi real Estate yang elok, di Hall Land Street. Untuk ke kota kira-kira 15 menit jalan kaki, di pagi atau sore hari saya biasa keliling nge Gowes, karena nyaman dan jalanan tidak seramai seperti di kota-kota Indonesia.
Perpustakaan tempat yang kukunjungi pertama kali dan berdekatan dengan Katedral Gereja Angklikan, saya hanya melihat dalamnya saja. Tapi kalau Perpustakaan nantinya menjadi tempat yang sering kukunjungi untuk meminjam buku dan menggali sejarah England.
Sejarah Kota Kettering
Dalam mengenal sejarah Kettering ternyata dulunya merupakan pasar besar dan kota industri di Northamptonshire Utara, Inggris. Terletak 70 mil atau 113 km utara London. Northampton tempat keluarga Earl Spencer orang tua dan leluhur Lady Diana yang menghuni daerah Althorp, di luar kota Northampton, sebagaimana kebiasaan bangsawan di England, selalu punya daerah / tanah nan luas diluar kota.
Jarak antara Kettering dan Northampton sekitar 12 mil. Jarak jalan adalah 13,8 mil. Dulunya merupakan pusat industri sepatu Inggris, kini Northampton adalah kota pasar modern dan berkembang dengan warisan yang mempesona. Bahkan telah dinamai oleh Experian sebagai salah satu tempat terbaik di Inggris untuk memulai bisnis, jadi merupakan pilihan populer di kalangan pengusaha!
Dengan masa lalu industrinya, Kettering mengalir dengan sejarah dan karakternya dan sekarang menjadi kota pasar yang besar dan berkembang. Dengan akses yang bagus ke London dengan kereta hanya 1 jam, kota ini menjadi kota komuter yang semakin populer bagi mereka yang bekerja di kota besar yang menginginkan basis pedesaan.
Kenyataan yang terjadi saat ini, Kettering dikenal sebagai ‘Produsen Kain Wol Terkemuka’. Dari Manor House, Memorials, Cathedrals, Abbey, Library, Churches, Kettering Market Town dan banyak lagi, hal itu akhirnya mulai membawa Kettering semakin ternama.
Nama dan arti Kettering.
Kettering ,awalnya bernama Cytringan, Kyteringas dan Keteiringan pada abad ke-10, nama Kettering sekarang diartikan sebagai ‘tempat orang Ketter.
Pada tahun 1841 dengan masa lalu industrinya, Kettering mengalir dengan sejarah dan karakternya dan sekarang menjadi kota pasar yang besar dan berkembang.
Bila matahari bersinar terang, kesempatan kami untuk turun kota, keluar masuk “ Charity Shop “ banyak barang bagus dengan harga murah.namun kami hanya window shopping alias melihat-lihat saja. Saya mulai menyimak suara dan percakapan orang Kettering dalam berbahasa Inggris.
Sering kudengar kata “ Miduk “, jelas saya tak tahu maksud pun artinya, setelah saya tanyakan pada Sr Bernadette ternyata itu kependekkan dari “ my duck “ yang berarti “ Sayangku “ Lucu ya, panggil sayang dengan sebutan demikian, apa mungkin karena di England banyak bebek liar, dan angsa menjadi binantang ya dilindungi oleh keluarga Kerajaan.
Masih banyak kata slang yang sungguh lain dengan Bahasa Inggris standart, apa yang kutanyakan selalu membuat tertawa dan meriahnya rekreasi para suster. Maka saya disarankan untuk nonton TV Film seri seperti Coronation Street, Heart Beed, dll
dari pelbagai daerah di England yang mempunyai Bahasa Dialek yang berbeda. Layaknya di Indonesia ada dialek Tegal, Pekalongan yang lain dengan Semarang, Solo dan Surabaya.
Tempat Rekoleksi yang mengasyikan.
Keliling kota kecil Kettering sungguh menyenangkan, tak kulewatkan juga berkunjung ke makam umum yang sangat bersih, ada Chapel of Rest yang indah lengkap dengan Toilet. Dengan taman bunga yang tertata rapi. Tempat ini akhirnya menjadi tempat favorite bagi kami untuk rekoleksi bulanan.
Yah disaat rekoleksi, kami berdua biasa ke Makam setengah hari sampai nanti waktu makan siang baru kembali ke biara. Aneh tapi nyata, ya karena dimakam sini amat tenang , teduh, tidak menakutkan, kami bisa berdoa di kapel maupun di taman di sekitar makam yang memang amat indah.
Makam juga mengingatkan kami bahwa suatu saat kami juga akan bersatu dengan bumi, dan mengingatkan kami untuk mengisi hidup ini dengan sesuatu yang berarti. ***
Oleh Sr.Maria Monika
30 Agustus 2021
Artikel ke : 2