Majikan dan Seorang TKW
SUHARTO MTSN 5 JAKARTA
Ada seorang ibu di kota Riyadh Arab Saudi, mempunyai penyakit kanker kronis dan diponis oleh dokter sulit kemungkinannya untuk sembuh normal bahkan lebih dari itu, sebulan lagi dia akan dioperasi.
Di rumahnya ada seorang TKW asal Indonesia, TKW ini baru seminggu bekerja, sang majikan senang sekali melihat cara kerja TKW tersebut, tetapi ada yang aneh dari TKW, mau ditanya sang majikan merasa tidak enak.
Setelah satu Minggu bekerja rasa ingin tahu sang majikan tak bisa terbendung. Akhirnya sang majikan bertanya.
“Maaf, kenapa kamu kalau ke kamar mandi lama sekali?” Tanya sang majikan.
Belum sempat bicara sang TKW sudah nangis duluan.
“Saya memeras air susu, karena kalau tidak diperas payudara saya sakit sekali. Saya baru melahirkan, setelah 12 hari melahirkan saya berangkat menjadi TKW karena kondisi ekonomi,” jawab sang TKW sambil terisak-isak dalam tangis.
“Oh, begitu. Begini saja kamu pulang Ke Indonesia susukan anakmu, nanti aku kasih 24 bulan gaji, besok kamu pulang dan hari ini aku pesan tiketnya. Jika sudah dua tahun kamu mau kembali silahkan, ini nomor handphoneku,” ucap sang majikan kepada sang TKW.
“Terima kasih bunda, Alhamdulillah….,” Jawab sang TKW.
Setelah pekerjaan semua selesai, sang TKW merapikan dan mengemas barangnya untuk pulang besok. Sang TKW pun pulang ke Indonesia. Sementara sang majikan menangis sebagai rasa syukur bisa menolong orang lain dalam kesulitan. Hatinya bahagia bisa berbagi pada detik-detik akhirnya, karena dia telah mengetahui bahwa dirinya tidak akan lama akibat penyakit yang dideritanya.
Hari terus berputar bagai roda pedati, semakin roda berputar semakin mencapai apa yang dituju. Tak terasa sudah satu bulan berlalu. Tibalah sang majikan menghadapi operasi pengangkatan kankernya.
Sang majikan tiba di rumah sakit dan dia langsung memasuki ruangan operasi. Sebelum melakukan tindakan dokter melihat dahulu kondisi pasien. Dokterpun memeriksa dengan alat canggihnya. Dokter terheran-heran sampai mengulang berapa kali tetapi tetap saja hasilnya sama.
“Ibu, selama satu bulan ini ibu berobat ke mana?” Tanya dokter.
“Tidak berobat kemana-mana,” jawab sang majikan.
“Aneh, ko bisa hilang kanker ibu dan tidak ada bekasnya sama sekali,” ucap dokter terheran-heran.
“Apa yang ibu lakukan selama satu bulan ini,” Tanya dokter rasa ingi tahunya.
“Tidak ada dokter, kecuali saya melakukan begini-begini…..,” Jawab sang majikan.
Sang majikan menceritakan panjang lebar tentang kasus yang terjadi dengan seorang TKW.
“Oh, ternyata yang menyembuhkan penyakit bukan obat melainkan Allah, Astaghfirullah…..Ya, Allah Kau telah mengajarkan aku melalui ibu ini. Ya, ternyata sodaqoh dengan ikhlas bisa mengeluarkan kesulitan dan penderitaan seorang hamba,” ucap dokter sambil menangis karena ditegur Allah lewat pasiennya.
Kisah di atas tentang keikhlasan sodaqah bisa menghilangkan penderitaan dan kesulitan hidup, bisa kita jadikan pembelajaran dalam menyikapi hidup ini.
Hidup adalah misteri, sulit ditebak terkadang nalar kita jauh panggang dari api. Yang sudah diponis tidak ada harapan, dengan izin Allah bisa hidup lama, malah yang sehat buger tetiba dalam hitungan menit terbujur kaku tak bergerak selama-lamanya.
Hidup adalah sementara, tidak ada yang kekal di dunia ini, yang kekal hanya amal ibadah yang kita kerjakan selama di dunia.Terus perlukah kita menyombongkan diri dari sesuatu yang tidak kekal, mungkin hari ini kita kuat bisa berbuat apa saja ,tetapi suatu saat kita tak berdaya. Didorong anak kecilpun kita tidak mampu bangun apalagi membalasnya.
Hidup ini indah jika kita tahu cara menyikapinya. Berbagi dengan apa yang kita miliki merupakan sebuah kepuasan sejati. Terkadang kita tidak pernah tahu dibalik rahasia berbagi.
Lihat kisah di atas, berbagi dengan ikhlas dan tak berpikir sedikitpun akan balasan, menjadikan perantara Allah angkat penyakitnya yang secara medis sulit untuk disembuhkan.
Maka itu, perbanyaklah berbagi dengan apa yang kita miliki. InsyaAllah kesulitan apapun yang kita dapatkan pasti dengan izin Allah semua akan teratasi.
Firman Allah SWT.
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 174).
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat At-Thabrani. “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Obatilah penyakitmu dengan sedekah.
Sedekah itu sesuatu yang ajaib. Sedekah menolak 70 macam bala dan bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).”
Demikian, dengan berbagi kepada sesama apalagi sampai menolong seseorang keluar dari kesulitan dunia, maka Allah akan memudahkan apa yang sulit dan meniscayakan apa yang mustahil dalam hidup ini.