Kalau Tidak Mau disebut “Chino”, yang Berambut Keriting Jangan ke Meksiko
“ Buku adalah teman yang atau guru yang tidak pernah marah”, adalah merupakan sebuah kata-kata mutiara tua yang mungkin sudah mulai dilupakan orang. Namun, untuk saya pribadi kata-kata mutiara ini tetap akan melekat di hati saya ini.
Kisah saya dan koleksi buku-buku berbahasa Spanyol akan terus berlanjut. Ternyata banyak pelajaran baik mengenai bahasa itu sendiri, maupun sejarah, kebudayaan, dan juga pernak-pernik kehidupan pengguna bahasa itu. Ternyata, perbedaan dan nuansa dalam bahasa itulah yang dapat memperkaya pengetahuan dan juga empati saya tentang keragaman dan perbedaan umat manusia di seluruh jagat ini. Kekayaan suatu bahasa dapat dilihat dari keragamannya. Dan demikian juga dengan Bahasa Spanyol yang menjadi bahasa yang memiliki penutur lebih 400 juta umat manusia ini.
Sebuah buku yang relatif masih baru berjudul “Streetwise Spanish” ada di hadapan saya. Buku ini isinya sangat menarik, karena mengupas secara mendalam namun santai tentang bahasa Spanyol yang tidak diajarkan di sekolah. Di sini, dikupas bahasa yang digunakan sehari-hari tidak saja di negeri induknya di Semenanjung Iberia, tetapi juga di negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Buku ini pun membahas perbedaan-perbedaan slang, ungkapan, ataupun kosa kata di negara-negara tersebut. Sangat menarik karena di buku in pun saya dapat mengetahui bahwa kata “Chino” yang secara resmi berarti bangsa Cina dalam bahasa Spanyol ternyata di Meksiko berarti kata slang untuk menyebut orang yang berambut keriting. Padahal secara ciri fisik sangatlah jarang orang Cina yang memiliki rambut keriting.
Namun yang paling menarik adalah uraian tentang penggunaan kata verde yang secara harfiah berarti hijau. Dibuku ini dikupas latar belakang sosial orang Spanyol yang beremigrasi ke Amerika Selatan dan Tengah yang disebut Nuevo Mundo ini. Karena nenek moyangnya merupakan para conquistadores, mereka sedikit banyak sangat berbeda dengan orang-orang Inggris yang sedikit puritan.
Sehingga kalau dalam bahasa Inggris istilah yang digunakan untuk menggambarkan humor yang kotor atau vulgar akan disebut sebagai dengan istilah “dirty Jokes” tetapi dalam bahasa Spanyol akan disebut sebagai “chistes verdes” atau humor hijau dan tidak menggunakan kata sucio yang artinya kotor.
Hal ini karena kata verde yang artinya warna hijau ini mengandung harapan, hidup dan juga alamiah. Karena itu seorang lelaki tua yang masih suka mengejar daun muda yang di Indonesia disebut tua-tua keladi dalam bahasa Spanyol disebut “Un viejo verde” atau lelaki tua hijau.
Selain itu yang lebih menarik lagi adalah perbedaan pandangan atas hubungan lelaki dan wanita di luar nikah. Di dalam bahasa Inggris. Seorang anak yang lahir di luar nikah disebut “illegitimate child” atau anak haram. Namun dalam bahasa Spanyol anak ini akan disebut sebagai Un hijo atau uan hija natural atau anak alamiah.
Karena itu istilah melahirkan dalam bahasa Spanyol baik anaknya Un hijo atau Una hija natural atau bukan akan disebut dengan istilah atau ungkapan yang sangat indah yaitu dar a luz atau memberi cahaya. Sedangkan dalam bahasa Inggris hanya disebut to give birth.
Dengan membaca buku ini, saya dapat mengetahui istilah-istilah yang indah dalam bahasa Spanyol dan Anda pasti akan mengerti apa yang dimaksud bila teman Anda suka membaca sebuah buku hijau atau “libro verde