Parade Pesawat Era Soviet di Bawah Hujan Salju di Minsk

Berita, Wisata74 Dilihat

Siang itu, setelah beberapa hari menjelajah di negeri Baltik, Latvia, saya melanjutkan kembara di negara eks Soviet menuju ke selatan. Negeri kembaran Rusia yang disebut Rusia Putih atau Belarus.

Seperti ketika kedatangan saya di Riga, keberangkatan dari Bandara Riga juga ditandai dengan hujan salju yang lumayan sehingga sayap pesawat harus dibersihkan dari salju sebelum tinggal landas. Untungnya selama penerbangan menuju Minsk, udara cukup cerah.

Pesawat Baltic Air yang membawa saya dari Riga kemudian mendarat mulus di Minsk National Airport. Hujan salju kembali menyambut kedatangan saya di ibukota Belarus ini. Bahkan temperatur sudah turun beberapa derajat hingga 10 di bawah titik beku.

Belarus merupakan negara eks Soviet yang paling bersahabat dengan paspor Indonesia. Kita bisa mengunjungi negeri ini tanpa visa selama lima hari selama bisa menunjukkan bahwa kita sudah mempunya asuransi perjalanan yang mencakup negeri Belarus.

Untuk menuju ke pusat kota Minsk cara yang paling ekonomis adalah dengan naik bus Airport menuju ke Terminal bus Centralny di pusat kota.   Sesampainya di terminal kedatangan saya belok kiri sedikit dan di sana tempat penumpang menunggu bus,  Tidak terlalu ramai penumpang yang menunggu dan kita bisa membeli tiket di sebuah mesin dengan menggunakan uang tunai atau kartu kredit.   Harga tiket 3 Ruble dengan bagasi 20 Kopek.   Total 3.20 Ruble

Setelah menunggu sekitar 15 menit, bus pun akhirnya tiba dan segera berjalan melewati jalan raya M2 menuju ke Centralny Bus Terminal di pusat kota.  Tujuan saya sendiri hanya sampai di Stasiun Metro Uruchiye . sehingga bisa pindah ke naik metro ke Hotel.

Baru saja bus berjalan, di tepian jalan M2 terdapat banyak pesawat yang di parkir dan menjadi sejenis Open Air Museum. Karena pesawat ini sebenarnya sudah tidak digunakan lagi dan di pagar di dekat pesawat  ada keterangan mengenai jenis  dan typenya.  Walau hanya dari dalam bus yang bergerak [perlahan, saya masih dapat melihat dan mengabadikan beberapa jenis pesawat buatan era Un Soviet itu.

Ada beberapa tipe pesawat yang sempat terekam seperti Ilyushin 76T milik Transavia Export yang memiliki 4 mesin. Pesawat ini sendiri memiliki sayap yang tinggi sebagaimana sebagian besar rancangan era Soviet.  Pesawat yang dipamerkan ini merupakan versi kargo. Sementara di sebelahnya ada pesawat Belavia.

Tidak berapa jauh dari pesawat ini, saya juga melihat sebuah pesawat Aeroflot tipe TU134A.   yang memiliki 2 mesin di ekor seperti pesawat DC 9,    Banyak pesawat buatan Soviet yang meletakan mesin di ekor.  Terutama untuk pesawat yang ukuran kecil sampai sedang. Pesawat ini sendiri benar-benar berasal dari era Soviet karena masih memiliki registrasi CCCP dengan bendera merah berlogo palu arit di ekornya.    Di sebelahnya ada pesawat Antonov An 24 PB. Juga ,milik Aeroflot dengan 2 mesin dan memiliki baling-baling.

Masih ada beberapa pesawat lagi yang saya lihat termasuk sebuah pesawat jenis YAK 40 yang bermesin 3 dan semuanya diletakan di ekor.  Saya ingat pernah menumpang pesawat jenis TU 154 yang bermesin tiga di ekor dan kebetulan duduk di bagian belakang. Lumayan berisik loh.   Pesawat yang diparkir ini Milik Minsk Avia, suatu maskapai yang beroperasi di tahun 1990 an dan sekarang sudah almarhum.

Akan tetapi, yang paling unik dan menarik dari semua pesawat yang dipamerkan adalah sebuah pesawat kecil yang memiliki pesawat ganda atau biplane dengan sebuah mesin yang menggunakan baling-baling. Pesawat ini adalah jenis An 2 alias Antonov dengan warna kuning bergaris merah.  Tidak ada keterangan siapa pemilik pesawat yang konon mulai pertama kali diproduksi sejak tahun 1946 di Uni Soviet ini.

Setelah sekitar 30 menit naik bus saya pun tiba di Stasiun Metro Uruchiye dan kemudian berganti moda Transport menuju hotel di dekat Stasiun Pushkinkaya .  Hotel saya kebetulan merupakan hotel yang lumayan tua peninggalan Era Soviet.

Selamat Datang di Minsk, Belarus

Minsk, Maret 2018

Tinggalkan Balasan