HAJI ABDUL ROZAK
Puna Valapil Abdul Rozak bin Mahidin berasal dari Desa Chrukunu Kerela India Selatan. Lahir tahun 1910 putra tertua dari 6 saudara Kehidupan keluarga sangat miskin. Bekerja menjaga toko pamannya Abdullah berpenghasilan sangat kecil untuk membantu kehidupan rumah tangga.
Pada satu saat PV Abdul Rozak terenyuh menyaksikan Ibunda menangis karena hanya mampu memberi makan air tajin ke adik adiknya. Peristiwa itu membulatkan tekad bekerja lebih keras. Tahun 1935 bersama imigran India menggunakan kapal sapu menuju Negeri Singapura.
Bekerja apa saja sebagai kuli di pelabuhan Pulau Brani. Kemudian berdagang rokok di gerobak depot, Di gerobak itulah PV Abdul Rozak tidur. Terus bekerja keras tanpa lelah selama 3 tahun di negeri singa membuat sangat tegar melawan kehidupan. Sosok Imigran ringgi 187 cm memiliki keberanian bertekad mengubah kehidupan melalui hijrah.
Seorang teman mengatakan di Palembang sedang terjadi perang. Dalam kondisi pergolakan Indonesia melawan Penjajah Belanda. PV Abdul Rozak tahun 1938 hjrah ke Palembang. Secara geografis Singapura dan Palembang tidaklah terlalu jauh melalui perjalanan melewati Kepulauan Riau Selat Malaka.
Setiba dinegeri Sriwijaya, Imigram ini berjualan es batu. Menggunakan sepeda onthel berkeliling mengantar es batu ke tauke tauke di kota Palembang Usaha berkembang Abdul Rozak memiliki warung kecil menjual kopi, teh, pisang goreng dan makanan kecil lainnya. Subhanallah Beliau buta huruf tetapi pandai mengaji Al Qur’an.
Berkat sosok tubuh tinggi besar dan gagah Abdul Rozak diterima menjadi Tentara Republik Indonesia. Sebagai tentara postur orang asing Abdul Rozak mendapat perintah mencari / membeli senjata api.
Pekerjaan dilaksanakan dengan baik melengkapi persenjataan dan amunisi tentara menambah kekuatan tentara Indonesia. (Ketika Indonesia Merdeka Abdul Rozak mendapat penghargaan sebagai Veteran. Beliau tidak bersedia menerima uang pengsiun dan mengatakan “ karena masih banyak veteran lain lebih membutuhkan bantuan”).
Tahun 1942 sebelum Indonesia merdeka menikah dengan Nayu Husnah. Putri saudagar kaya Tuan Kawan Ahmad asli India dan Mas Ayu Aminah asli Palembang. Dikaruniai 15 orang putra dan putri.
Menunaikan ibadah haji tahun 1949. Zaman bingen kato wong kito galo. Saat itu jamaah haji berangkat kapal laut berbulan bulan lamanya. Di Tanah Suci mengendarai (naik) onta ber hari hari dari Mekah Madinah Mekah. Subhanallah. Setelah menunaikan ibadah haji ditanggalkanlah nama asli Puna Valapil dari Kerela India Selatan menjadi Haji Abdul Rozak (HAR).
Terinspirasi makanan khas Palembang terutama mpek mpek kapal selam asli milik wong kito galo, Abdul Rozak memang sangat pintar ini menciptakan makanan khas. Multi talenta pandai pula memasak. Itulah martabak telor dengan keistimewaan Kari tidak ada dua kenikmatannya.
Tanggal 7 bulan 7 Tahun 1947 merupakan peristiwa bersejarah. Martabak mulai di nikmati warga di Restoram Elite Pasar !6 Ilir. (sekarang Jalan Kebumen). Martabak legend sampai saat di dengan branch HAR kepanjangan nama Haji Abdul Rojak.
Keberhasilan restoran Martabak Har merambah perniagaan Haji Abdul Rozak menjadi Kontraktor. Bewrkat bekerja berdasarkan kejujuran mendapat kepercayaan dari PT Stanvac menjadi mitra kerja tahun 1951 – 1992. Kantor pusat di Sungai Gerong Sumatera Selatan. Kesuksesan ini bersebab HAR mengamalkan Berniaga dengan Allah SWT meneladani Sunah Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Tahun 1960 Haji Abdul Rozak syah secara resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Piagam Kewarganegaraan di tanda tangani Presiden Republik Indonesia Pertama : Ir. Soekarno
Haji Abdul Rozak wafat 9 Juni 2001 dalam usia 98. InshaAllah Wafat dalam keadaan Husnul Khatimah. Harimau mati meninggalkan belang, Gajah Mati meninggalkan gading. Manusia Wafat meninggalkan nama baik. Subhanallah setiap restoran martabak menggunakan nama HAR mengalir pahala nan tiada terputus. Inilah doa dari penikmat Martabak HAR nan terkenal senusantara untuk Haji Abdul Rozak.
Demikian sekelumit Kisah Nyata seorang muslim sejati yang gagah berani hijrah dari India ke Indonesia. Mengikuti Takdir sehingga hidup dan kehidupannya memberikan manfaat luar biasa bukan saja bagi anak cucu tetapi juga untuk kemaslahatan umat.
• BHP, 230223
• TD
2 komentar