Tetes Air Mata
Tung Widut
Luka dalam dada tak terlihat adanya
Perih tak dapat digambarkan
Jeritpun tak mampu mewakili
Sakit sangat sakit
Air mata tak terasa mengalir
Memanjang dari sisi mata menuju ulu hati
Semakin perih terasa
Bila malam kembali membayang
Bibir tersenyum mulai menghibur
Hampa yang ditemui
Semua pasi tanpa reaksi
Bibir mulai berucap
Penyesalan akan datangnya cinta
Berakhir dusta berjuta cerita
Mengeja kata tentang kepasrahan
Ayat Tuhan dilantunkan
Sebagai tanda hanya Dialah
Yang mampu menghapus luka