Satu Persatu
Tung Widut

 

Wabah sudah tak tentu arah
Dari sudut-sudut indah
Menyerang dengan lembut tanpa rayuan

Satu persatu merasakan
Seluruh badan di kausainya
Lulai pun melanda antara tulang

Senyum menyerang menjema semangat
Perangi dengan sadis corona yang semakin menumpuk cerita

Jangan biar mereka meraja lela
Semaunya liar menyeludupkan antara teman saudara orang tercinta
Usir dengan tekat membara
Bagai api asmara menebas segala keraguan

Kita bukan sebuah boneka
Hanya menyerah pada nasib dan setia

Tinggalkan Balasan