Sejuta Kasih Mengiringi Langkah

Sejuta Kasih Mengiringi Langkah
Tung Widut

Rasanya baru kemarin menimang
Rengekan terucap dengan iba
Meminta bola untuk bermain sendirian

Tahapan tak terasa
Mulai dari putih biru laut yang membalut
Sepatu kebesaran membungkus kaki kecil
Dasi yang tak pada tempatnya ketika pulang
Hampir seluruh baju basah keringet yang menyengat
Peluh-peluh membuat wajah kusam

Merah putih tahapan selanjutnya
Berangkat dengan sedikit dipaksa karena susah bangun
Tak mau sarapan dengan uang saku dua ribu
Bersepeda di jalur yang sama
Tepi jalan tanpa aspal

Putih abu-abu berani menaiki sepeda motor
Melewati sawah berboncengan tiga
Mulut bunda sudah mulai mengomel
Kesalahan demi kesalahan tak jua terima diluruskan
Masa mencari jati diri

Abu-abu di kota propinsi
Siap hidup sendiri di kos-kosan sempit
Mengatur kapan makan ke warung ter murah
Tempat bolos sekolah yang kesekian kalinya

Seragam sudah ditinggalkan
Duduk di kursi kuliah paling nyaman baginya
Segudang tekat telah mengubahnya menjadi rasa tanggungjawab
Mengisi hari dengan berkelana
Mencari ilmu walau tanpa selembar tanda
Hanya sebagai pendamping ijasah yang nanti di terima

Kini ibunda hanya menjadi  pendoa
Semoga kesuksesan dapat tergenggam

21092021yptdgurusiana

Tinggalkan Balasan