Rembulan Tanpa Hujan
Tung Widut
Senja merangkak malam
Langit gulita tanpa awan
Hujan tak datang kali ini
Sebagai penyekat keindahan hakiki
Saat mendongak ke atas
Bulan sabit tampak terang
Bersinar bersih dengan cahaya indah
Bibir bibir manis menyanjung tanpa ujung
Mengungkap rasa yang dirasa seirama jantung
Saat mata memandang ke bawah
Tanah kering dengan bongkahan lebar
Dedaunan menguning kering dan jatuh
Tak mampu bernafas dalam panas
Tak mampu bertahan pada alam
Tak mampu berteriak tanpa riak
Tak mampu bertanya tanpa nyawa
Hanya menunggu hujan yang tak datang
Hanya berdoa dengan nyawa