Membahas tentang hal yang sangat sensitif, ajaran aga ma yang dihadapkan dengan ajaran agama lain, adalah sesuatu yang berat. Namun aku yang tak tahu persis bagaimana hukumnya, ya harus menanyakan kepada mas Rizal yang lebih tahu.
Jawabannya seperti dalam ceritaku kemarin. Dalam keputusan tarjih Muhammadiyah, mengucapkan selamat hari raya umat lain diperbolehkan namun kalau ikut merayakan tidak boleh.
Aku jadi ingat tri kerukunan umat beragama yang kupelajari di mata pelajaran PMP masa sekolah dulu. Kerukunan intern umat beragama, antar umat agama dan antar umat agama dengan pemerintah.
Karena pengetahuanku yang sangat terbatas, oleh mas Rizal, aku diberi “tugas” atau “PR” untuk membaca buku putusan tarjih Muhammadiyah.
Aku menyanggupi. Namun buku yang dimaksud malah tak ketemu. Bahkan sampai saat ini. Padahal dulu, waktu aku tak peduli dengan isu sensitif beragama ini, buku itu ada. Di rumah bapakku. Yang kutemukan malah buku lain, berbagai judul buku tentang persyarikatan Muhammadiyah.
“Aku disuruh belajar sama mas Rizal, hehehe.” Aku bercerita kepada mas Lamaj. Lalu kulanjutkan, “Coba kalau ketemu mas Rizal, mas Lamaj tanya aja. Aku disuruh belajar tentang putusan Tarjih Muhammadiyah. Tapi bukunya belum ketemu,” ceritaku.
“Iya. Aku tanya ke Bang Rizal, mengapa Ibu Hida bukune rung ketemu, hehehhe.”
***
Urusan bersahabat dengan kawan non muslim jelas sudah kualami sejak belajar di bangku SMP. Kebetulan aku dimasukkan ke kelas A. Di kelas A ini, aku berinteraksi dengan teman yang beragama Kristen.
Tak pernah ada diskusi tentang ajaran agama. Sekalipun dulu aku termasuk siswi yang paling awal berjilbab. Kala itu sekitar tahun 1992. Bisa kalian hitung sendiri. Sudah berapa lama aku duduk di SMP. Ya, sudah termasuk orang tua. Hehehe.
Saling toleransi satu sama lain. Bahkan dulu ada teman yang sempat menjadi mualaf untuk beberapa saat. Kini dia kembali memeluk agama Kristen. Ya sudah, lakum diinukum waliyadiin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku.
***
Saat ini aku berkeyakinan bahwa suatu saat buku yang putusan Tarjih Muhammadiyah kutemukan. Karena biasanya kalau sesuatu dicari secara ngoyo, bakalan tak ketemu. Namun pas tak dicari, malah muncul begitu saja. Hehehe.
Branjang, 2 Agustus 2022