Nilai toleransi merupakan salah satu bagian dari pendidikan karakter selain religius dan jujur. Adanya toleransi akan menjadikan generasi yang saling menghargai perbedaan. Bukan saja pada pendapat, sikap, dan tindakan yang berbeda, melainkan juga pada perbedaan agama, suku, dan etnis.
Perbedaan dalam hidup tidak bisa dihindarkan. Sebab masing-masing memiliki alasan sendiri. Yang terpenting bukan pada upaya menyamakan perbedaan. Namun, lebih pada menyatukan perbedaan sehingga tidak ada gesekan menjurus perpecahan.
Upaya menumbuhkan nilai ini tentu akan berhasil jika dilakukan sejak dini. Apabila sejak dini anak telah memahami nilai ini dengan baik, ke depannya mereka akan lebih mudah mengimplementasikannya. Kejelian memilih media menumbuhkan adalah salah satu syaratnya. Upaya ini akan lebih berhasil jika melakukannya dengan memasuki alam bawah sadar mereka.
Melalui rangkaian kata yang mudah dicerna, anak akan bisa memetik pelajaran di dalamnya. Ketertarikan yang tinggi untuk memahami akan membuat mereka tidak lagi merasa ‘terpaksa’. Secara ikhlas mereka akan mempelajarinya kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Puisi darik sebagai sesuatu yang baru merupakan media alternatif untuk menggerakkannya. Lewat jalinan kata akan membuat anak tertarik menyelaminya lebih dalam. Memberikan asupan berupa kata-kata indah dan menyentuh bisa dijadikan pilihan.
Berikut ini adalah contoh puisi darik yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya menumbuhkan nilai toleransi pada anak.
Contoh Darik Tema Nilai Toleransi
Berbeda
Tidak sama
Banyak rupa
Bukan saja iman
Namun juga ibadah
Pun tata caranya
Lantas haruskah menjadi terpecah?
Tentu tidak, begitu jawabku
Sebab bagiku perbedaan indah
Memberikan warna pada kehidupan
Jangan biarkan damai berubah
Agar senantiasa seimbang kehidupan
Tanpa celah bagi perusaknya
Bersama-sama membangun keutuhan negeri
Berpadu dalam karya
Berkarya dalam cinta
Bercinta dalam beda
Beda rasa
Kaya makna
Bersatu
Contoh Darik (2)
Suatu malam di kampungku
Ingar-bingar sibuk memecah keheningan
Riuh tak lelah menemani
Pada jumpa sosok-sosok dewasa
Tak mau mengalah
Enggan untuk kalah
Merasa paling benar
Malam pecah
Riuh rendah
Kobar
Musnah
Kala pagi
Kampung mati
Lalu kesadaran menghampiri
Mengetuk hati nurani
Mengingatkan arti menghargai
Jabat tangan menjadi saksi
Kepentingan bersama menjadi utama
Wajah kampungku kembali merona
Dalam beda meniti bahagia
Demikian contoh-contoh puisi darik dengan tema toleransi.
Baca Juga: Puisi Darik: Genre Baru Puisi yang Menarik
Salam Bloger Pembelajar
Sudomo
www.eigendomo.com