Menulis Resume dari Kegiatan Webinar

Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai Cara Memaksimalkan Peran Sebagai Peserta Webinar. Salah satunya adalah dengan menulis resume dari kegiatan webinar yang kita ikuti.

Apa itu Resume ?

Resume adalah sebuah ringkasan atau rangkuman dari sebuah tulisan/karangan panjang yang dipersingkat dengan mengambil bagian pokok dan juga menyisihkan rincian serta ilustrasinya.

Dalam konteks membuat resume dari kegiatan webinar berarti ringkasan atau rangkuman yang dimaksud adalah berdasarkan materi presentasi yang dibawakan oleh narasumber kegiatan.

Menulis resume dari webinar tentunya mempunyai perbedaan dibandingkan dengan menulis resume dari buku karena tingkat tantangannya berbeda.

Jika kita menulis resume dari webinar maka sepanjang proses webinar kita akan memaksimalkan seluruh fungsi alat indera kita untuk mendapatkan pandangan yang utuh dan menyeluruh terkait materi.

Kita bisa melakukan tangkap layar (screen shoot) slide presentasi dan membuat catatan – catatan kecil untuk memulai menulis resume. Sambil menunggu panitia membagikan link download materi.  Hal ini bertujuan untuk menjadi dasar /kerangka tulisan kita.

Manfaat Menulis Resume

Berikut ini adalah beberapa manfaat menulis resume :

  • Melatih kemampuan seseorang untuk menemukan informasi penting
  • Membantu orang lain untuk memahami materi
  • Mengembangkan hobi menulis
  • Meningkatkan fungsi alat indera (terutama mata dan telinga untuk kegiatan menyimak materi webinar)

Kriteria Resume yang Baik

Sebuah resume yang baik harus memenuhi kriteria berikut:

  1. Original, merupakan karya sendiri dan tidak menjiplak karya orang lain
  2. Singkat, resume merupakan singkatan materi yang disampaikan.
  3. Lengkap, walaupun disajikan secara singkat namun ide pokok dari webinar harus bisa terakomodir.
  4. Memiliki alur yang menarik
  5. Ditulis dengan menerapkan pedoman penulisan yang terdapat pada PUEBI.

Cara Menulis Resume

Cara menulis resume dari kegiatan webinar adalah sebagai berikut:

  1. Mengikuti kegiatan webinar dari awal sampai selesai untuk mendapatkan gambaran mengenai topik materi yang disampaikan
  2. Menentukan ide pokok dari materi webinar, dapat dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan 5 W + 1 H.
  3. Mengembangkan ide pokok menjadi sebuah resume
  4. Menambahkan kata – kata sendiri apabila diperlukan untuk melengkapi resume

Contoh Resume dari Webinar

“Sekolah harus memberi manfaat untuk kehidupan, untuk saat ini, bukan di masa depan. Karena jika kita memelihara hari ini, kita memelihara masa depan”             
Orang Rimba
Merdeka Belajar merupakan sebuah gagasan di mana guru sebagai pemimpin pembelajaran, membawa peserta didik ke dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan dan lebih bermakna bagi kehidupan mereka. 
Untuk dapat mencapai kemerdekaan belajar, seorang guru terlebih dahulu harus belajar bagaimana cara menjadi guru yang seharusnya. Inilah yang akan saya bagikan pada artikel kali ini tentang panduan menjadi guru merdeka belajar di tengah pandemi. Artikel ini disarikan dari Kegiatan Kuliah Umum Pembatik Level 4 bersama narasumber Kak Butet Manurung dengan moderator Ibu Restyn Yusuf sebagai Duta Rumah Belajar Papua . 

Belajar Dalam Mengajar, Versi Kak Butet Manurung 

Kak Butet pertama kali masuk ke Rimba Bukit Duabelas Jambi pada tahun 1999 sebagai seorang antropolog yang meneliti masyarakat adat orang rimba yang merupakan peburu peramu, Kak Butet ingin menggali model pendidikan seperti apa yang mereka (Orang Rimba) butuhkan. Dalam perjalanannya, Kak Butet menemukan beberapa hal menarik terkait paradigma pendidikan, yaitu : 
Cara pandang / perspektif : Pintar dan bodoh itu tergantung siapa yang bicara dan di mana kita berada. Contoh pengalaman saat Kak Butet dikejar beruang dan tak bisa naik pohon karena pakaian dan sepatunya tidak sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Maka anak Rimba mengatakannya bodoh karena sudah tinggal bertahun – tahun di hutan, tapi belum bisa panjat pohon. 
Ada sekolah kontekstual di Rimba. Anak – anak dari kecil sudah belajar tentang hal yang kontekstual. Contoh : anak belajar menangkap hewan kecil dengan ketapel atau jerat. Di sekolah ini ada 3 metode belajar : observasi, bermain, dan eskplorasi. Sistem pendidikan lokal tidak mengenak kelas seperti di sekolah formal, tetapi mengenal tingkatan. Tingkatan 1 : berburu hewan kecil seperti tikus, tingkatan 2 : berburu ular, tingkatan 3 : mengambil madu di pohon yang tingginya mencapai 100 meter. Hal tersebut, menurut Kak Butet sudah konstektual karena apa yang mereka pelajari sudah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dalam kehidupan sehari – hari. 

Contoh resume selengkapnya bisa klik DI SINI 

 

Catatan : Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Februari 2021 (Artikel ke 27)

Nama : Theresia Sri Rahayu (Cikgu Tere)

Instansi : SDN Waihibur

NPA : 10260901048

 

                 

Tinggalkan Balasan