Kenangan Bangku Antrian
Tung Widut
Dulu di sini
Ruang penuh antrian
Dari loket -loket ruang kaca
Memanggil nama ku dan mu
Dari pengeras
Seketika tubuh bergetar
Setelah separo windu tak kudengar
Namamu
Kau tak sengaja ku lihat
Wujud doa
Dari keyakinan
Tuhan kan mengabulkan
Nama yang ku panggil sebelum tidur
Terlalu rindu
Bisa jumpa