5 UNSUR PENTING DALAM DESAIN COVER BUKU
Mendesain cover buku bukanlah pekerjaan yang sepele, karena cover buku itu bagian dari kemesan buku itu sendiri. Maka dari itu desain cover buku harus menarik, memiliki nilai estetika tersendiri.
Secara umum ada 5 unsur penting yang harus ada di dalam perwajahan cover buku yang:
1. Judul Buku
2. Nama Penulis
3. Nama Penerbit
4. Narasi Singkat
5. Elemen Estetis
5 unsur tersebut sangat diperlukan ada dalam sebuah desain cover buku. Berikut penulis akan jelaskan kenapa harus ada dalam desain cover buku.
1. Judul Buku
Judul Buku merupakan hal yang pokok harus ada, karena judul buku merupakan daya tarik tersendiri bagi pembaca. Seperti halnya sebuah artikel, judul artikel akan sangat mempengaruhi orang untuk membaca artikel tersebut.
Judul buku harus terlihat dominan, eye catching, dan pemilihan ‘Font-nya’ (type hurup) harus tepat, karena ini merupakan unsur pokok dalam desain cover buku. Pemilihan font yang tepat akan mempengaruhi estetika tampilan cover buku.
Banyak desain cover yang gagal secara penampilan karena pemilihan font yang kurang serasi, sehingga desain cover menjadi tidak menarik minat pembeli. Disamping pemilihan font, yang tak kalah penting adalah pilihan warna font-nya.
2. Nama Penulis
Nama Penulis atau pengarang, jelas sesuatu yang tidak kalah penting daripada judul, karena siapa yang menjadi penulisnya menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli. Terlebih lagi kalau buku tersebut ditulis oleh seorang yang tersohor.
Besar kecilnya font yang digunakan untuk nama penulis, tentunya disesuaikan dengan bidang yang disediakan. Bagi penulis terkenal, tentu saja nama memiliki nilai jual, sehingga tampilan nama penulis pada cover pun sangat diperhitungkan.
Secara estetika keseluruhan cover, jangan sampai nama penulis malah merusak komposisi ruang yang tersedia. Penulisan nama pun harus diperhatikan, jangan sampai nama yang disajikan tidak sesuai dengan nama yang sebenarnya, ada kesalahan dalam penulisan misalnya.
Ada yang meminta namanya ditulis dengan komplit, termasuk juga berbagai gelar yang dimiliki. Pada buku yang bersifat ilmiah, yang sesuai dengan gelar akademik, pemuatan gelar diantara nama menjadi hal yang sangat penting. Berbeda dengan buku non-fiksi lainnya atau juga fiksi, sebagian orang tidak menampilkan gelar akademiknya.
3. Nama Penerbit
Nama Penerbit buku juga harus ada di dalam cover, karena memang sudah begitu semestinya. Tanpa penerbit tentunya buku tersebut tidak akan terbit. Kadang nama penerbit juga memiliki nilai jual bagi buku yang diterbitkan, terlebih lagi jika nama penerbitnya sudah sangat dikenal masyarakat.
Terlepas terkenal atau tidaknya nama penerbit tersebut, tetap saja nama penerbit harus dicantumkan, karena sudah menjadi satu kesatuan didalam perancangan cover buku. Biasanya nama penerbit ditampilkan di cover belakang, namun dibagian cover depan ditampilkan logo penerbit.
4. Narasi Singkat
Narasi singkat ini biasanya berupa ‘quote’ atau juga narasi yang mempunyai nilai, dan mewakili isi buku. Ini sifatnya optional, boleh ada, boleh juga tidak. Sebagai seorang desainer cover, penulis menganggap narasi singkat adalah sesuatu yang diperlukan, karena merupakan bagian dari elemen estetis yang fungsinya memperindah sebuah rancangan cover.
Dibanyak desain cover, narasi singkat menjadi penyelaras rancangan cover, yang memiliki nilai tersendiri bagi penulisnya. Biasanya setelah tersajikan di cover akan kelihatan betapa pentingnya keberadaan narasi singkat tersebut.
5. Elemen Estetis
Elemen estetis itu meliputi foto, bidang warna, garis, juga berupa objek gambar/illustrasi yang berfungsi untuk melengkapi sebuah cover agar terlihat indah dan menarik. Elemen estetis ini pun harus ditempatkan dengan komposisi yang benar, agar tidak merusak keindahan desain cover.
Typography dalam desain cover pun bisa menjadi bagian dari elemen estetis, keindahan desain juga ditentukan oleh pemilihan typography dan penempatannya. Itulah makanya typography pun menjadi unsur penting dalam desain cover.
Pada desain cover buku tertentu, bidang warna dan garis menjadi bagian bagian dari illustrasi buku. Tidak menggunakan foto atau gambar sebagai illustrasinya, namun secara estetika dikomposisikan secara menarik, baik dari segi pemilihan warnanya, juga besar kecilnya bidang yang ditempatkan.
Itulah sedikit gambaran tentantang unsur-unsur penting yang perlu ada dalam desain cover buku. Idealnya memang demikian, tapi sebagian desainer menganggap tidak semua unsur itu menjadi teramat penting, bahkan mengabaikannya.
Ajinatha