Menulis, Idealisme, dan Judul Tulisan

Gaya Hidup, YPTD125 Dilihat

Menulis itu bagian dari mengekspresikan perasaan juga pemikiran, dan itu harus disampaikan secara jujur bukan karena keterpaksaan. Itulah yang saya rasakan ketika menulis. Tidak ingin terbebani oleh hal-hal lain, juga tidak ingin terbebani oleh kebutuhan lain.

Dalam memposting sebuah tulisan saya agak selektif dalam memilih media online yang ber-platform media sharing, hal ini juga dikarenakan aturan-aturan yang berlaku pada media tersebut.

Beberapa Kali saya mendaftarkan diri untuk menjadi member sebuah media online, tapi begitu melihat tulisan-tulisan yang diposting dengan style judul yang monoton, akhirnya saya batalkan untuk memposting Tulisan.

Bagi Saya dalam memilih judul pun dibutuhkan kenyamanan. Judul sebuah tulisan dibuat bukan karena berbagai tuntutan, tapi berdasarkan kelayakan dan kepantasan Juga menarik serta terlihat seksi.

Memang tidak bisa dipungkiri, bahwa sebuah judul Tulisan adalah merupakan jendela bagi pembaca, tapi membuat judul sebuah tulisan hanya karena kebutuhan tersebut bagi Saya adalah pemaksaan.

Secara Hakikat apa pun yang kita tuangkan harus merdeka dari segala macam tuntutan, bagaimana mengekspresikan pemikiran dan perasaan secara jujur tanpa terbebani apa pun.

Kalau kebetulan memang sebuah tulisan yang diposting judulnya pun menarik, itu semua memang begitu adanya, bukanlah sesuatu yang memang sudah direncanakan.

Menulis itu memang harus idealis, karena dengan cara itulah saya ingin membangun ‘Karakter’ tulisan yang sesuai dengan kepribadiannya saya.

Pada awalnya memang banyak dipengaruhi cara penulisan orang lain. Namun untuk menjadi diri sendiri kita tidak perlu harus terus menerus meniru gaya penulisan orang lain, karena karakter setiap orang tidaklah sama.

Membuat atau memilih judul sebuah tulisan itu sama sulitnya dengan menulis isinya, karena memang judul sebuah tulisan itu manifestasi dari isi sebuah tulisan.

Judul sebuah tulisan memang sebuah hal yang penting, tapi isi sebuah tulisan juga lebih penting dari judul itu sendiri, karena dalam isi itulah kita mengekspresikan semua pemikiran dengan segenap rasa.

Di Media Online untuk mencapai tingkat keterbacaannya sebuah tulisan, banyak yang membuat judul yang menarik, bahkan Juga tidak segan-segan memanipulasi pembaca dengan Judul.

Kadang antara judul dan isi tidak ada relevansinya. Judulnya mengundang untuk dibaca, tapi isinya malah tidak ada apa-apanya. Hal seperti itu sekarang sedang marak di media online, karena ‘page view’ sebuah tulisan akan menghasilkan ‘Rupiah’ bagi penulisnya.

Memang menghasilkan uang dari sebuah tulisan itu bagi sebagian orang adalah Mata pencaharian, itu sah-sah saja, tapi uang bukanlah segala-galanya, jangan sampai hanya karena mengejar uang kita mengabaikan moral dan etika, bahkan membunuh cita-cita secara perlahan-lahan.

Tetaplah menulis dengan jujur, karena dengan menulis kita tidak hilang dari sejarah dan peradaban. Itulah yang dipesankan Pramoedya Ananta Toer. Biarkan saja tulisan menemukan takdir dan pembacanya.

Tinggalkan Balasan

2 komentar