Manusia Pujaan

Humaniora, YPTD19 Dilihat

MANUSIA PUJAAN

Seberapa hebat kita mampu meninggikan diri, untuk mendapatkan tepuk tangan? Sehebat itu juga akan mudah di jatuhkan, bahkan mungkin hanya karena hinaan kecil, semua aib langsung terbuka.

Itulah satu bukti bahwa ada Yang Maha Hebat dari kita, kita tetaplah bukan siapa-siapa di hadapannya. Lain soal kalau sudah di muliakan Allah, maka tidak akan jatuh karena hinaan.

Kenapa harus bangga di puji karena lisan yang jauh dari Akhlakul Karimah? Dan bangga dengan gegap gempita tepuk tangan, padahal saat itu Allah sedang menguji kejumawaan kita, yang membuat kita terlena oleh puja dan pujian yang menyesatkan.

Semakin hebat mengagungkan diri sendiri, maka akan semakin terbuka berbagai kelemahan, karena manusia tempat bersemayamnya kelemahan, hanya Tuhan yang memiliki semua kekuatan.

Seberapa besar dirimu? Yang tidak lebih besar dari butiran debu? Lupa diri membuat manusia tersesat karena puja dan pujian, dan bertahta di singgasana kesombongan. Hanya menunggu waktu akan hancur dengan sendirinya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling di muliakan Allah, dan Baginda Nabi sangat tidak ingin dikultuskan oleh umatnya. Siapa yang lebih hebat dari Rasulullah? Sehingga dengan Jumawa senang di kultuskan?

Sesungguhnya kita sudah dibutakan oleh berbagai euforia agama, sehingga kita lupa bagaimana seharusnya beragama. Gelap mata karena pujian dan puja, sehingga lupa asal-usulnya. Memuja di luar batas kesadaran, melebihi pujaan yang sesungguhnya.

Tinggalkan Balasan