Terima kasih, YPTD. Tulisan ini merupakan bentuk ucapan terima kasih kepada Bapak Thamrin Dahlan selaku Ketua Umum Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, karena telah membantu menerbitkan buku perdana saya. Saya mendapatkan Selengkapnya
Penulis: Y. Edward Horas S.
Cerpen: Percakapan Anak Lelaki dengan Ibu Sebelum Tidur
Malam itu Bayu terlihat kelelahan. Mukanya kusam, lengkungan hitam di sekitar mata mulai tampak, rambut pun acak-acakan. Makanan kesukaannya yang disediakan ibu ketika siang, tak mampu menyegarkan tampilannya. Mengikuti kegiatan Selengkapnya
Cerpen: Sepucuk Surat Perselingkuhan
Masih adakah yang berkirim surat dengan tulisan tangan akhir-akhir ini? Kamu bagaimana? Kalau kami, orang-orang yang suka membaca dan bercita-cita menjadi penulis, sangat menyukai. Kami membiasakan diri menulis dengan tangan Selengkapnya
Cerpen: Valentine yang Malang
“Buat apa merayakan Valentine? Bukankah cinta memang dan harus dihidupi setiap hari? 14 Februari hanyalah satu di antara 365 hari yang terus kita lewati” Besok Minggu hari Valentine. Seorang wanita Selengkapnya
Cerpen: Maaf, Tak Ada Lagi Cinta di Antara Kita
Awalnya, hubungan kita baik-baik saja. Cinta yang dibangun bermodalkan kepercayaan, kesetiaan, dan perjanjian, kuharap bisa berlangsung lebih lama hingga ke pelaminan. Kemudian langgeng sampai kematian. Kau masih saja rutin mengingatkanku Selengkapnya
Cerpen: Uang Arisan
Di sebuah perumahan, hidup seorang ibu bernama Bu Bandi. Dia boros, tidak pandai mengatur uang. Bersuamikan buruh pabrik, dia memiliki seorang anak gadis. Sore itu, bersama ibu-ibu lain se-RT, mereka Selengkapnya
Cerpen: Aku Menulis Kitab Perkabungan
Aku mulai bosan berbicara kebahagiaan. Hal yang telah, sedang, dan akan dinikmati banyak orang, menjadi kerinduan, dan selalu diharap. Aku yakin, kamu termasuk salah satu dari mereka. Dari dulu, tak Selengkapnya
Cerpen: Seorang Anak Kecil pada Suatu Malam
Entah sudah malam keberapa, wabah Lero melanda perumahan itu. Sebagian warga positif terkena, sebagian lagi berjuang mencegah. Tak ada yang suka menderita penyakit baru itu, yang awal tahun ini merebak Selengkapnya
Cerpen: Kematian Ayah
“Kalian bisa pulang sekarang?” Tanyaku via telepon kepada ketiga anakku. Mereka tidak tinggal serumah bersama kami. Masing-masing telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri. Si sulung sudah lama merantau di negeri Selengkapnya
Cerpen: Cinta di Tepi Laut
Sekarang hari Sabtu. Tepat pukul sembilan malam Jumat kemarin, aku telah menyelesaikan semua pekerjaan rumah dari Bu Guru, untuk dikumpulkan Senin depan. Aku tidak ingin Sabtuku terganggu. Ajakan teman-teman untuk Selengkapnya
- 1
- 2
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.