KMAC. 08 Aku dan Kriteria Menjadi Guru Hebat

Pendidikan, YPTD81 Dilihat

KMAC. 08 Aku dan Kriteria Menjadi Guru Hebat
Penulis : Theresia Martini, S.Ag., M.M

Uuhhff… ternyata, untuk menjadi seorang guru hebat itu bukanlah hal mudah. Sungguh tak semudah ketika penulis berkeinginan menjadi seorang guru. Karena banyak syarat yang tidak tertulis maupun tertulis yang harus dimiliki oleh sosok guru hebat.

Secara umum guru hebat adalah guru yang mampu menghantarkan dan mewujudkan anak didiknya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Baik dalam meningkatkan pengetahuan kognitifnya sesuai dengan standart yang ditentukan, dan juga mampu peningkatakan diri anak didiknya sebagai pribadi yang berkarakter dan berakhklak mulia,

Sembilan ( 9 ) Kriteria Menjadi Guru Hebat

Mulyana A. Z dalam bukunya Rahasia Menjadi Guru Hebat, 2010 menuliskan beberapa kriteria yang perlu dimiliki oleh seorang guru hebat, diantaranya :

  1. Mampu Mengenali Potensi Diri

Secara singkat disampaikan bahwa sebagai manusia, kita memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Setiap kelebihan dan kekurangan yang kita miliki tersebut, sejauh dapat kita menyadari dan berupaya mengembangkannya secara positif, maka kita dapat menjadikannya sebagai modal untuk mencapai suatu tujuan hidup kita. Namun sayangnya, tidak banyak diantara kita yang mampu menggali, mengembangkan dan menyalurkan kelebihannya dengan baik. Padahal jika kita memiliki kemampuan utuk hal tersebut, keuntungan ganda akan kita dapatkan yaitu kepuasan dan juga peningkatan finansial. Dan jika sesaat jika merenung sejenak, “Bukankah kelebihan yang kumiliki, dapat kujadikan sebagai modal untuk memperbaiki kekuranganku? Namun, sayangnya tidaak banyak orang mampu mengakui kekurangannya sehingga dirinya selalu merasa hebat, tanpa melihat celah pada dirinya. Hal ini tentu saja akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Padahal jika kita sadari, “Siapapun kita, memiliki peluang yang sama untuk menjadi hebat, tapi masalahnya apakah kita mau atau tidak, berani atau tidak?” Jika keinginan saja sudah tidak ada, jangan berharap kita bisa menjadi manusia hebat. Karena untuk menjadi hebat, perlu keterbukaan diri.

  1. Mempunyai Mimpi Untuk Menjadi Hebat.

Mimpi merupakan suatu angan atau cita-cita yang ingin dicapai. Dan tanpa kita sadari, semua mimpi atau angan tersebut tanpa kita sadari akan mengendap  di memori kitta, sehingga mendorong kita untuk mewujudkannya. sebuah mimpi atau cita-cita tersebut, sering menjadi nyata. Maka, ketika kita bermimpi ingin menjadi guru hebat, tapi tidak melakukan apa-apa, maka mimpi tersebut, hanya tinggal mimpi yang tidak berarti.

  1. Menyusun Perencanaan Secara Matang

Dalam manajemen, perencanaan merupakan hal yang paling utama untuk memulai suatu rencana besar. Artinya, perencanaan sebesar apapun tidak akan berjalan baik, tanpa ada perencanaan yang matang. Demikian pula seorang guru, yang tidak sekadar berpakaian rapi dan memiliki administrasi mengajar secara lengkap. Namun lebih dari itu, seorang guru juga harus memiliki kompetensi wajib yang meliputi kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional, dan juga sosil seperti yang tertuang di Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen Nomor.14 Tahun 2005 pasal 10 ayat (1). Sebagai bekal untuk menjalankan segala perannya sebagai ujung tombak pembangunan generasi penerus.

  1. Menguasai Teori Komunikasi

Saat ini perkembangan informasi dan komunikasi sudah tidak dapat lagi dibendung. Artinya, kita sebagai guru jangan sampai tidak mendengar atau tidak mau tahu dengan perkembangan kebijakan pemerintah terkait dengan perubahan bidang pendidikan. Melalui internet semua informasi yang kita butuhkan dengan mudah kita dapatkan. Sehingga mau tidak mau guru juga dituntut untuk mengasai perkembangan Informasi dan Tehnologi (IT) untuk mempermudah segala pekerjaan yang menjadi tugas pokok seorang guru.

  1. Mampu Membangun Tim Kerja Yang Kuat

Di sekolah tentunya guru tidak bekerja sendirian tetapi ada rekan kerja lainnya, seperti kepala sekolah dan rekan guru serta tenaga kependidikan hingga pegawai kebersihan. Bersama seluruh stakeholder yang ada di satuan pendidikan, guru diharapkan dapat beekerjasama mewujudkan visi misi sekolah dengan baik, an menjadi satu tim kerja yang kuat untuk menata manajemen sekolah menghadapi berbagai model persaingan yang terjadi

  1. Mampu Membangun Jaringan yang Kuat

Sebagai guru, membangun jaringan juga diperlukan untuk meningkatkan kompetensi. Jaringan baik yang bersifat intern maupun ekstern, artinya jaringan untuk bekerjasama dapat dilakukan bersama guru-guru  yang berada di satuan pendidikan maupun di luar satuan pendidikan, contoh; guru senior (baca; tua) kurang dapat menguasai IT dengan baik, dan sebaliknya guru junior (baca; muda) kurang pengalaman terkait dengan kurikulum dan strategi mengelola kelas, dsb, karena baru keluar dari kampus. Antara guru senior dan junior tentu saja dapat saling berkolaborasi, dengan saling menutupi kekurangan mereka dengan segala kelebihan mereka. Kolaborasi ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut dengan guru-guru yang berada di luar satuan pendidikan, dalam wadah Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) yang rutin dilakukan.

  1. Mengusai Metode Pembelajaran dengan Baik

Keberhasilan peserta didik tentu saja tidak terlepas dari kepiawaian guru dalam memilih dan menentukan metode yang tepat untuk menyampaikan materi ssehingga mempermudah peserta didik memahami materi pelajaran.

  1. Mampu Mengelola Pembelajaran dengan Baik

Mampu mengusai dan mengelola kelas, merupakan salah satu kunci sukses seorang guru mengajar di kelas. Sukses mengelola kelas berarti guru mampu mengorganisir kelas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tahap-tahap proses pembalajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, hingga evaluasi.

  1. Memiliki Semangat Belajar yang Kuat

Belajar yang dimaksudkan disini, kita pahami secara luas. Bukan sekadar duduk diam, mendengarkan guru/dosen menyampaikan materi. Belajar yang dimaksudkan disini merupakan upaya guru untuk membuka diri dan mengembangkan kompetensi yang dimiliki pada setiap peluang yang dimungkinkan untuk dilaksanakan, misalnya mengikuti kegiatan pengembangan profesi yang dilaksanakan pemerintah setempat ataupun belajar secara mandiri melalui media komunikasi yang begitu mudah saat ini

Sepuluh (10) Ciri Guru Hebat

Selain sembilan kriteria tersebut di atas, penulis juga menemukan 10 ciri guru hebat, yang termuat di salah satu blog yang di posting pada tanggal 9 Juli 2022 oleh Penerbit Adab | Dilihat: 472 kali | Kategori: Informasi pada link berikut:  https://penerbitadab.id/blog/10-ciri-guru-hebat/

Ke-10 ciri tersebut meliputi :

  1. Sabar
    Seorang guru, sabar merupakan hal yang biasa pada semua profesi sebagai guru, untuk itu sabar merupakan hal yang sepenuhnya dihadapi untuk mengajarkan kepada muridnya, dikarenakan banyak menghadapi karakteristik siswa. Baik dari peserta didik yang tidak disiplin, malas, bahkan cenderung mengganggu aktivitas peserta didik lainnya, yang akhirnya bisa berdampak buruk bagi kegiatan belajar mengajar. Namun tentunya seorang guru harus benar-benar sabar menghadapi berbagai karakteristik peserta didiknya.
  2. Rendah Hati
    Rendah hati termasuk dalam sikap yang terpuji, karena orang yang rendah hati tidak menyombongkan diri dihadapan manusia lain. Biarpun seseorang guru itu tahu bahwa dirinya memiliki kelebihan dan kemampuan, namun sangat menyadari bahwa semua kelebihan tersebut adalah karunia dari Allah yang bisa sekejab saja hilang jika Allah SWT berkehendak. Maka dari itu seorang guru juga harus rendah hati agar bisa menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya.
  3. Pembaca Banyak Buku
    Berbekal dari buku yang sudah banyak dibaca oleh seorang guru, merupakan langkah awal untuk menarik peserta didik dalam proses belajar mengajarnya. Hal ini bisa dikatakan bahwa membaca banyak buku dapat menambah wawasan dan pengetahuan, oleh karenanya seorang guru merupakan jembatan bagi peserta didiknya untuk membantu membuka jalan pikiran agar mengenal dunia lain.
  4. Cenderung Menyendiri, Tetap Tetap Bergaul
    Pendidik mempunyai sifat yang cenderung menyendiri, tetapi tetap mudah bergaul ini artinya guru masih memiliki kepribadian yang tetap ada dalam dirinya sendiri, oleh karenanya guru juga harus harus tetap mudah bergaul agar bisa menyeimbangkan dalam hidup yang merasa terus tersorot oleh peserta didik.
  5. Tidak Terpancing untuk Berdebat
    Seorang guru harus netral terhadap peserta didiknya, dalam proses belajar mengajar guru mampu akan menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Karena itu seorang guru bisa menyikapi tujuan untuk mengacu pada pendidikan secara utuh.
  6. Membuat Orang Berpikir
    Guru hendaknya memahami tahapan proses keterampilan, salah satunya proses keterampilan bertanya sehingga dapat mempengaruhi peserta didiknya. Karena hal itu berdampak baik untuk peserta didik yang mana dapat membangkitkan rasa ingin tahu dalam berbagai hal.
  7. Menghargai Pendapat Orang Lain.
    Banyak guru yang tidak menyadari bahwa menghargai pendapat orang lain itu dimulai dari situasi pembelajaran, Menghargai pendapat orang lain dimulai dari mendengarkan atau memperhatikan atau menganalisa apa yang sedang dijelaskan. Seorang guru juga harus bisa menghargai peserta didiknya, dengan cara mendengarkan adalah pekerjaan yang jauh lebih berat dibandingkan berbicara. Pendengar yang baik berusaha menangkap ide-ide yang dilontarkan oleh pembicara sehingga pada gilirannya ia dapat menanggapi pembicara tadi. Oleh karena itu bukan berarti bahwa dengan menghargai pendapat orang lain, dan peserta didik juga tidak hanya menjadi pendengar saja, tetapi yang paling penting peserta didik diminta untuk menangkap ide-ide yang dilontarkan oleh pembicara dan kemudian dapat menanggapinya.
  8. Berharap Ada yang Lebih Pintar
    Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, apakah anda pernah berpikir dan menganggap anak-anak lebih pintar dari saya, mereka hanya pura-pura delongap-delongap saja! Karena hal ini sangatlah mudah untuk bisa menikmati fasilitas dan sarana, termasuk internet, jelas membuat mereka berbeda pada murid zaman dulu.
    Buat seorang pengajar, tentulah itu cara guru memandang anak-anak itu, sebagai calon bibit unggul yang akan dan seharusnya tumbuh menjadi orang yang jauh lebih hebat, pandai dan cerdas dari pengajarnya. Hal itu juga yang selalu mendorong seorang untuk terus memperkaya diri dengan berbagai ilmu (belajar lagi dan lagi, terus dan terus), bukan untuk menyaingi mereka, tapi untuk mengimbangi kebutuhan mereka akan ilmu dan informasi, terlebih zaman sekarang. Pintar tidak melulu tentang akademis keilmuan, bisa tentang hal lainnya. Mengahargai kepandaian dan kepintaran mereka, sesuai kapasitas dan siapa mereka, adalah penting bagi seorang guru yang hebat.
  9. Pembagi Praktik yang Baik
    Bagaimana membagi praktik yang baik untuk peserta didiknya, Tugas utama guru seharusnya adalah menggali, menemukan, dan mengasah bakat dan kemampuan terbaik siswa. Oleh karenanya dalam konteks ini guru mampu menerapkan praktik yang baik bagi peserta didiknya dengan melihat situasi dan kondisinya.
  10. Pengambil Inisiatif
    Mengubah pola pada saat pembelajaran merupakan sebuah inisiatif pendidik terhadap peserta didiknya. Oleh karena itu guru harus memiliki inisiatif apapun dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang menarik, agar peserta didik tidak akan merasa bosan pada saat pembelajaran dimulai.

Dari dua refensi yang didapatkan, ternyata masih banyak hal-hal yang belum sepenuh dilaksanakan oleh penulis untuk menjadi guru hebat. Tentu saja hal ini menjadi sebuah cermin diri agar ke depan berupaya untuk memenuhi berbagai kriteria yang menjadikan penulis sebagai guru hebat. Bagaimana dengan rekan guru-guru, “Apakah kita setuju untuk melakukan perubahan, dengan membuka diri demi perkembangan diri sehingga menjadikan diri sebagai guru hebat yang siap mendampingi calon generasi yang hebat juga, demi kemajuan bangsa kita tercinta?”

Semoga harapan dan mimpi penulis dan rekan guru di Indonesia, dapat dikabulkan Tuhan.
“ Bersama Kita Pasti Bisa”

 

Pangkalpinang, 18 Februari 2023

 

 

Tinggalkan Balasan

4 komentar