Anak – anak pasti sangat suka bermain game. Karakteristik game yang menarik dan menantang membuat mereka tidak pernah bosan bermain game ini. Bahkan mereka terbiasa menghabiskan waktu berjam – jam saat bermain game.
Di satu sisi, kesukaan anak terhadap game memang menjadi kekhawatiran sendiri bagi orang tua dan guru, karena dampak negatif yang ditimbulkannya. Namun, di sisi lain, ternyata game juga menimbulkan dampak positif bagi diri siswa, yaitu menumbuhkan rasa ingin tahu, percaya diri, dan bekerja keras.
Pada postingan saya sebelumnya, kita sudah membahas terkait peran guru dalam Berkreasi Dengan Game Edukasi.
Kali ini, saya akan berbagi tentang salah satu sistem yang dapat diadopsi oleh guru dari sebuah game. Sistem tersebut adalah “leaderboard”.
Apa Itu Leaderboard ?
Leaderboard dapat diartikan sebagai papan peringkat. Sesuai artinya, maka sistem leaderboard itu sendiri merupakan sebuah sistem pemeringkatan pemain game berdasarkan poin yang mereka kumpulkan.
Cara kerja leaderboard adalah dengan mengumpulkan poin dan mengurutkannya.
Pemain dengan poin tertinggi akan mendapatkan peringkat pertama dan seterusnya.
Integrasi Leaderboard Dalam Literasi
Salah satu cara untuk memantik prestasi siswa dalam bidang literasi adalah dengan mengadopsi leaderboard pada game.
Caranya, guru memberikan tantangan kepada siswa untuk berlomba – lomba mengumpulkan poin literasi, kemudian membuat peringkat berdasarkan poin yang mereka kumpulkan.
Penentuan poin dapat dirumuskan bersama oleh guru dan siswa dan hasilnya dapat ditulis dalam bentuk kontrak / kesepakatan kelas.
Berikut ini adalah contoh poin yang ditetapkan oleh guru dan siswa:
- Membaca satu buku dalam satu minggu = poin 100
- Menulis resume satu buku = poin 150
- Membuat satu quote terkait literasi = poin 50
- Merancang infografis dari hasil membaca = poin 200
- Mempublikasikan vlog dari hasil bacaan = poin 200
- Menulis artikel = poin 200
- Membuat kliping = poin 500
- Menulis buku = poin 1.000
Guru dan siswa dapat menyesuaikan kesepakatan poin literasi sesuai dengan jenjang sekolahnya.
Dengan adanya kesepakatan mengenai poin literasi, maka siswa dapat lebih terpacu untuk berlomba – lomba dalam mengumpulkan poin literasinya. Selanjutnya mereka akan meningkatkan kemampuannya di bdiang literasi untuk meraih peringkat dalam sistem Leaderboard.
Sistem Pengumpulan Poin dan Leaderboard
Pengumpulan poin dilakukan dalam waktu yang disepakati oleh guru dan siswa. Perekapan poin dapat dilakukan seminggu sekali atau sebulan sekali.
Hasil perekapan ini akan diumumkan melalui leaderboard di waktu yang sudah disepakati oleh guru dan siswa.
Cara menampilkan leaderboard, bisa dimumumkan di media sosial, grup WA kelas, atau ditampilkan langsung saat pembelajaran daring.
Guru dapat memberikan apresiasi bagi siswa yang meraih peringkat dalam leaderboard dalam bentuk sertifikat.
Berikut ini adalah contoh sertifikatnya : https://drive.google.com/file/d/1F7oHPRPoWFal51lW_cym-EMRJWDvZUTr/view?usp=sharing
Selain itu, jika dianggap perlu, guru dapat memberikan hadiah berupa buku, alat tulis, buku cerita, dll.
Dengan adanya sertifikat atau pemberian hadiah bagi siswa yang namanya tertera pada leaderboard, maka akan memantik motivasi siswa untuk meningkatkan kompetensinya di bidang literasi.
Catatan : Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog Februari 2021 (Artikel ke 22)
Nama : Theresia Sri Rahayu (Cikgu Tere)
Instansi : SDN Waihibur
NPA : 10260901048