Dunia anak – anak adalah dunia bermain yang penuh dengan keceriaan dan imajinasi. Terkadang, sebagai seorang guru, kita belum maksimal untuk mengerti dan memahami karakteristik mereka. Khususnya bagi guru Sekolah Dasar (SD).
Menurut Piaget, dalam Teori Perkembangan Kognitif, usia SD masuk pada tahap operasional konkret, di mana anak mampu berpikir logis, memahami konsep percakapan, mengorganisasikan objek ke dalam klasifikasi, mampu mengingat, memahami dan memecahkan masalah yang bersifat konkret.
Seorang guru SD hendaknya menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif seperti yang dimaksud di atas, agar anak dapat mengikuti pembelajaran secara maksimal dan memperoleh hasil belajar seperti yang diharapkan.
Strategi Pembelajaran yang Efektif
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif siswa SD, yaitu:
- Gunakan benda-benda konkret, seperti : biji – bijian untuk berhitung, model bangun datar dan bangun ruang, planetarium, dll.
- Sajikan pembelajaran dengan alat visual, seperti : gambar, slide presentasi, video, dll.
- Mulailah dari contoh- contoh yang akrab dengan anak, dari sederhana menuju kompleks.
- Penyajian yang padat dan terorganisasi, seperti penjelasan mengenai langkah – langkah pengerjaan praktek, dll
- Latihan memecahkan masalah secara konkret, selalu hubungkan konten pelajaran dengan konteks dunia nyata yang mereka hadapi.
Benda – benda konkret dan visual merupakan media pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi siswa. Benda – benda ini tersedia di sekitar kita, mudah didapatkan dan gratis. Namun, ada juga di antaranya media pembelajaran yang perlu usaha lebih untuk mendapatkannya, misalnya Alat Peraga Edukasi (APE) atau yang disebut juga KIT Pembelajaran.
Komik Digital Sebagai Media Pembelajaran
Dengan merebaknya penggunaan TIK sebagai sarana belajar, media pembelajaran berkembang menjadi media pembelajaran digital.
Berbagai software pembelajaran sudah dapat dijalankan untuk mendukung penyampaian materi pembelajaran. Guru – guru pun antusias dalam mencoba berbagai aplikasi dan platform pembelajaran kekinian.
Salah satu di antaranya yang sangat menarik adalah komik digital pembelajaran.
Menurut Rusman (2013:173),media pembelajaran dapat dikatakan menarik apabila menimbulkan keingintahuan lebih lanjut dan rasa penasaran, sehingga memunculkan dorongan lebih tinggi untuk belajar aktif dan mandiri. Jadi media pembelajaran komik digital merupakan media yang sangat menarik.
Kelebihan dan Kekurangan Komik Digital
Sebagai sebuah media pembelajaran, komik digital mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
Kelebihannya : menyajikan konsep abstrak menjadi lebih nyata melalui unsur visual / gambar, meningkatkan minat siswa untuk membaca, mengembangkan imajinasi pembuat dan pembacanya, meningkatkan perbendaharaan kata, mengungkapkan ekspresi, mengurangi penggunaan kerta, awet / tahan lama, mudah diperoleh / diakses, mudah dikembangkan dari segi isi, dll.
Kekurangannya : membutuhkan keterampilan penggunaan TIK, membutuhkan sarana yang canggih, membutuhkan kuota internet untuk membukanya, membutuhkan waktu yang lama untuk membuatnya karena harus banyak mengedit.
Pengembangan Komik Digital
Selain digunakan sebagai media pembelajaran untuk menyerap berbagai konten materi, komik digital juga dapat menjadi media untuk menumbuhkan karakter siswa untuk menjadi profil pelajar Pancasila.
Nilai karakter sangat penting diajarkan kepada siswa, di samping konten materi pembelajaran. Hal ini pula yang menjadi fokus pengembangan Kurikulum 2013 yaitu pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.
Ada langkah – langkah yang harus dilakukan oleh guru untuk mengembangkan karakter siswa melalui komik digital, yaitu:
- Menganalisis kebutuhan / tujuan pembelajaran berdasarkan nilai karakter yang akan dikembangkan. Contohnya : beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
- Membuat story board berisi naskah sederhana komik yang akan dibuat
- Menentukan jenis aplikasi pembuat komik digital yang akan digunakan. Guru dapat memilih beberapa aplikasi pembuat komik online maupun offline, seperti : canva, comic life, pixtoon, comic strip, dll. Beberapa di antaranya bisa diinstal dan digunakan langsung dari HP Android.
- Membuat komik digital sesuai aplikasi yang sudah dipilih sebelumnya.
- Membagikan link komik digital pada siswa melalui grup WA kelas atau blog / website sekolah, dan bisa juga dibagikan dalam bentuk pdf.
- Meminta siswa membuat resume sederhana berupa pesan moral dari isi komik yang mereka baca.
Cara Membuat Komik Digital
Pada langkah pengembangan komik digital, diharapkan agar guru mampu membuat komik digital agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mengembangkan nilai karakter siswa.
Berikut ini adalah cara membuat komik digital dengan menggunakan aplikasi Canva. Alasan saya membuat komik dengan menggunakan Canva adalah sangat mudah digunakan boleh pemula, sudah disediakan template komik, dapat dibuat hanya dengan menggunakan HP Android saja.
Langkah – langkahnya sebagai berikut:
- Buka aplikasi Canva atau bisa klik link berikut https://www.canva.com/
- Daftar akun Canva jika belum mempunyai dengan akun gmail
- Ketik “komik” pada bagian search
- Pilih salah satu template komik yang disediakan. Contohnya : https://www.canva.com/design/DAEWMN8HVBs/kKGog_OPJl-ACNYx-6KV7A/edit?layoutQuery=komik
- Edit bagian percakapan pada template yang dipilih dengan kalimat yang ingin kita tulis
- Hilangkan atau tambahkan elemen (gambar, bentuk, dll) pada template komik
- Kurangi atau tambahkan halaman pada template komik digital
- Klik Unduh di bagian kanan atas untuk menyimpan komik yang sudah kita buat. Komik akan tersimpan dalam format pdf.
- Agar lebih menarik, sebaiknya ubah format pdf menjadi HTML 5 melalui website https://www.flipsnack.com/
- Sematkan (embed) link dari Flipsnack.com ke blog / website. Baca kembali caranya DI SINI
Berikut ini adalah contoh komik digital yang saya buat : https://kelascikgutere.blogspot.com/2021/02/komik-digital-karakter-aku-sayang.html
Sumber :
Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta
Catatan : Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog Februari 2021 (Artikel ke 15)
Nama : Theresia Sri Rahayu (Cikgu Tere)
Instansi : SDN Waihibur
NPA : 10260901048