Jejak-jejak Sepatu

Sumber gambar

https://pin.it/2jVGe2c

Jejak-jejak Sepatu

Hidup timpang seperti kaki tanpa sepatu sebelah
Jalan tertatih-tatih
Terseok-seok bahkan terkadang terpijak duri dan kaca

Terasa perih menyayat tulang belulang
Terbeset seperti kena pecut melukai punggung
Ruang tersekat dan dingin
Ngilu sampai ke sumsum

Riuh rendah kidung hati
Bersahut-sahutan silih berganti
Seperti paduan melodi
Yang berkumandang di sebuah gedung

Hari demi hari terlewati menambah garis tengah di jidat
Menandakan hidup timpang
Inginku berteriak meminta agar segera berkesudahan
Tetapi hanya tercekat di tenggorokan dan tertelan rasanya sangat pahit

Jejak-jejak sepatu terlukis jelas
Hampa tanpa pasangan
Tetap berusaha tegar
Berharap hidup di tahun berikutnya menemukan kembali pasangan sepatu

Sepasang sepatu yang baru
Menghilangkan duka
Membiuskan kenangan yang pekat
Menguburkan cerita lama
Bangkit dari keterpurukan

Erina Purba

Bekasi, 21 September 2021,

Menulis ke-33

Tinggalkan Balasan