Puisi Menjelang Subuh Tiba Basuhlah Muka

Puisi70 Dilihat

AHAD –20/03/2022—ini saya menulis seuntai puisi. Puisi  ini lahir spontan tepat saat bumi menderu disiram hujan. Tidak sempat berpikir lama karena ide dan rasa yang tiba-tiba ada saat subuh ditunggu tiba. Hujan yang begitu lebat menggetarkan rasa untuk mengungkapnya melalui kata-kata. Lahirlah untaian kata ini.

Jika terasa biasa-biasa saja atau kurang berkenan di rasa pembaca, itulah gubahan kata yang terkadang dapat mengusik rasa atau juga tidak didapatkan apa-apa. Segalanya selalu berpusat pada rasa setiap kita. Selamat membaca.

TETIBA HUJAN TIBA BASUHLAH MUKA

tetiba hujan tiba pada subuh yang masih gelap gulita

masih sepertiga jam masa

menunggu subuh tiba

para jamaah tetangga rumah-Nya bersiap-siap jua

untuk bersama seperti subuh sebelum-sebelumnya

 

tetiba hujan tiba bukan menghalang jalan hamba-Nya

biar turunnya bagai ditumpah bah samudera

Dia menurunkan nikmat-Nya

menyiram bumi yang dirahmatkan untuk umat-Nya

menyubur tanaman yang dianugerah untuk insan

 

tetiba hujan tiba menutup pagar seolah

menutup pintu seolah

menarik selimut hangat seolah

melingkuk kasur seolah

bukan begitu saudara

bukan Tuhan menyuruh melawan-Nya

bukan tegah dibuat

bukan suruh dilaknat

 

tetiba hujan tiba di subuh yang masih gelap gulita

umat diamanat terus taat

umat diamanat jauhi laknat

umat diamanat melawan munkarat

ya Tuhan peluklah kami dalam bimbingan istiqomah suruh-Mu 

kami akan basuh muka kami

Tbk, 20032022

Begitulah sedikit ungkapan rasa di pagi subuh menjelang datangnya waktu solat tiba. Salam untuk semua.***

Tinggalkan Balasan