Selamat pagi sobat,
Di pagi hari ini saya mengulas topik di rubrik NGETEH MORNING yang terkait dengan teh yang kita nikmati setiap pagi hari.
Kemarin malam (Sabtu, 13/03/2021) saya membaca di akun instagram.com/gnfi (12/03/2021) yang mengabarkan bahwa berdasarkan data tahun 2019 yang dirilis oleh FAO (Organisasi dari PBB yang bergerak di bidang makanan dan pertanian) bahwa Indonesia termasuk 10 negara yang menjadi penghasil teh terbesar di dunia.
Indonesia berada di urutan ketujuh dengan total produksi teh nasional sebesar 137 ribu ton. Dari total produksi sebesar itu hampir 70 % dihasilkan di provinsi Jawa Barat. Sementara lebih dari setengah produksi teh nasional di eksport ke negara lain.
Sementara itu negara nomor satu yang menjadi penghasil teh terbesar di dunia adalah negara China. Dengan luas lahan sekitar 2,7 juta hektar, China mampu memproduksi teh sebesar 2,7 juta ton.
Kemudian di urutan kedua adalah negara India yang menjadi penghasil teh sebesar 1,39 juta ton dengan memiliki luas lahan sekitar 621 ribu hektar.
Urutan ketiga adalah negara di Afrika yaitu Kenya yang menghasilkan teh sebesar 458 ribu ton. Setelah Kenya, di urutan keempat adalah negara Srilangka dengan total produksi teh sebesar 300 ribu ton.
Sedangkan negara di Asia Tenggara yaitu Vietnam berada di urutan kelima penghasil teh terbesar di dunia dengan total produksi teh sebesar 269 ribu ton.
Negara Turki berada di urutan keenam produksi teh terbesar di dunia dan nomor satu terbesar produksi teh di Eropa. Turki menghasilkan produksi teh sebesar 261 ribu ton.
Sedangkan di urutan delapan setelah Indonesia ditempati oleh negara Asia Tenggara lainnya yaitu Myanmar yang menghasilkan produksi teh sebesar 132 ribu ton.
Di urutan sembilan adalah negara Iran dengan produksi teh sebesar 90,8 ribu ton dan di urutan sepuluh adalah negara Bangladesh dengan total produksi teh sebesar 90,6 ribu ton.
Indonesia selain berada di urutan ketujuh sebagai penghasil teh terbesar di dunia juga menempati urutan kedua di kawasan Asia Tenggara setelah negara Vietnam.
Dilihat dari lahan atau kebun teh yang hampir terpusat di provinsi Jawa Barat yaitu sekitar 70 % maka sudah seharusnya Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk membuka lahan atau kebun teh baru di luar provinsi Jawa Barat terutama di luar Pulau Jawa. Hal ini mengingat bahwa lebih dari setengah produksi teh nasional dapat di export ke negara lain yang tentu saja hal ini mampu menambah pendapatan bagi negara.
Mudah mudahan di tahun tahun mendatang produksi teh nasional semakin meningkat dan semakin berkualitas dalam hal rasa karena orang menikmati teh berdasarkan rasa.
Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 14 Maret 2021