Selamat pagi sobat,
Di pagi hari yang cerah ini saya mengangkat topik di rubrik NGETEH MORNING tentang perasaan kesal dan kecewa dengan hasil pertandingan antara Persija Jakarta melawan PSIS Semarang di pekan kedua kompetisi BRI Liga 1 2021-2022.
Kemarin (Minggu, 12/09/2021), sejak sore (jam 15.15 WIB) hingga malam (22.00 WIB) saya menyaksikan tiga pertandingan pekan kedua kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 di stasiun TV Indosiar.
Pada jam 15.15 WIB, pertandingan pertama berlangsung antara Arema FC melawan Bhayangkara FC. Kedua klub ini dihuni oleh banyak pemain timnas Indonesia dan pemain asing yang berkelas. Sejak menit awal babak pertama, tempo pertandingan berlangsung cukup tinggi dan saling baku serang namun hingga babak pertama usai, skor tetap imbang 0-0.
Di babak kedua, Bhayangkara FC lebih dulu mencetak gol di menit ke-65 lewat sundulan kepala Ezechiel N’Douassel. Mantan pemain Persib Bandung ini sudah mengemas 3 gol dari dua laga di kompetisi BRI Liga 1 2021-2022.
Namun Singo Edan – julukan Arema FC- berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-72 lewat sontekan Dendi Santoso.
Bhayangkara FC harus bermain dengan 10 pemain di 15 menit terakhir karena salah satu pemainnya yaitu TM Ichsan mendapat kartu merah dari wasit. Hingga babak kedua berakhir, skor tetap imbang 1-1.
Saya rehat sejenak dari depan layar kaca untuk isoma. Kemudian jam 18.15 WIB kembali menyaksikan laga kedua antara PSM Makassar melawan Madura United. Pertandingan ini tak kalah serunya dengan pertandingan sebelumnya. Kedua tim saling serang dan sama sama memperoleh peluang untuk mencetak gol. Namun tim Juku Eja -julukan PSM Makassar- berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-36 lewat gol yang dicetak oleh Ilham Udin dan skor 1-0 untuk keunggulan PSM Makassar ini bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Madura United tampil lebih agresif dan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-51 lewat sundulan kepala Rafael Silva.
Laga berjalan makin seru karena kedua tim berusaha untuk bisa mencetak gol dan memenangkan laga ini nanun hingga babak kedua usai, skor tetap imbang 1-1.
Nonton dua pertandingan hasilnya imbang memang tidak memuaskan namun cukup adil mengingat tim yang tampil sama sama memiliki pemain yang berkelas.
Setelah rehat sejenak untuk makan malam. Jam 20.30 WIB, saya kembali ke depan layar kaca untuk menyaksikan laga yang menang saya tunggu, Persija Jakarta melawan PSIS Semarang. Sebagai the old JakMania, saya ingin melihat Macan Kemayoran -julukan Persija Jakarta- meraih kemenangan di laga malam ini.
PSIS Semarang yang tampil dengan 100 persen pemain lokal membuat saya optimis Persija Jakarta bisa meraih kemenangan pertamanya di kompetisi BRI Liga 1 2021-2022.
Persija Jakarta langsung menguasai permainan sejak menit awal babak pertama dengan masih mengandalkan dua wingernya Osvaldo Haay dan Riko Simanjuntak. Sementara PSIS Semarang lebih banyak bertahan dan hanya mengandalkan serangan balik saja. Hampir sepanjang 45 menit babak pertama, kedua tim minim peluang namun di menit akhir injuri time, Persija Jakarta mampu mencuri gol lewat sundulan Otavio Dutra setelah menerima umpan sepak pojok Riko Simanjuntak. Persija Jakarta unggul 1-0 dan bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Persija Jakarta masih menguasai laga meskipun bermain cenderung monoton dengan umpan umpan panjang yang ditujukan ke Riko Simanjuntak dan Osvaldo Haay.
Laga babak kedua baru berjalan empat menit, Persija Jakarta berhasil menggandakan kedudukan lewat gol dari tendangan keras Marko Simic setelah mendapat umpan dari Osvaldo Haay.
Hujan deras mulai mengguyur lapangan sehingga menyulitkan pergerakan para pemain dari kedua tim.
Ketinggalan dua gol membuat laskar Mahesa Jenar -julukan PSIS Semarang- mulai keluar menyerang. Sang pelatih Imran Nahumarury memasukkan satu pemain asingnya, Jonathan Cantillana.
Masuknya pemain asing ini membuat permainan PSIS Semarang semakin agresif dan sudah mampu membaca gaya permainan lawannya yang masih tetap monoton.
PSIS Semarang akhirnya berhasil mencetak gol balasan di menit ke-71. Bermula dari tendangan bebas yang dilakukan oleh Jonathan Cantillana dan bola mengarah langsung ke arah penjaga gawang Andritany Ardhiyasa.
Bola sempat ditangkap oleh Andritany, namun terlepas lagi. Bola rebound yang terlepas dari tangan Andritany langsung disambar oleh Hari Nur Yulianto yang membuat bola berhasil menggetarkan jala gawang Persija Jakarta.
PSIS Semarang semakin bersemangat untuk bisa menyamajan kedudukan sementara Persija Jakarta mulai bermain bertahan.
Upaya PSIS Semarang akhirnya membuahkan hasil di menit ke-88. Pemain asing Jonathan Cantillana kembali berperan di balik gol kedua PSIS Semarang melalui skema tendangan bebas.
Bola dari tendangan Jonathan Cantillana berusaha dihalau oleh Marco Motta. Namun, bola tidak sengaja menyentuh Rohit Chand yang kemudian meluncur masuk ke gawang Persija Jakarta.
Skor imbang 2-2 bertahan hingga babak kedua usai.
Perasaan kesal dan kecewa bercampur dalam benak saya dan dipastikan seluruh JakMania yang menyaksikan laga ini mempunyai perasaan yang sama dengan saya.
Bagaimana tidak, dengan pelatih kelas dunia seperti Angelo Alisio yang pernah menjadi asisten pelatih di Juventus, timnas Italia dan Chelsea, tentu seluruh JakMania mempunyai ekspetasi tinggi untuk prestasi Persija Jakarta. Namun ternyata di dua laga awal kompetisi BRI Liga 1 2021-1022, Persija Jakarta hanya bisa meraih kali imbang dengan permainan yang cenderung monoton dan minim kreativitas di lini tengah.
Kita berharap di pekan ketiga kompetisi BRI Liga 1 2021-1022, Persija Jakarta bisa meraih kemenangan pertamanya.
Saya tutup tulisan ini dengan sebuah pantun :
Pergi Ke Bojong Kenyot Banyak Jalan Berlubang
Di Perjalanan Sempat Liat Burung Cucakrawa
Macam Kemayoran Kembali Bermain Imbang
Membuat JakMania Kesal Dan Kecewa
Sobat, saatnya saya undur diri dan mari kita nikmati secangkir teh hangat di pagi hari ini ..
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 13 September 2021