AKHIR KEHIDUPAN
OKI SIWI
KTA PGRI 09030602530
Disetiap awal pasti akan ada akhir. Awal selalu memberikan suka cita dan harapan. Akhir biasanya penuh dengan air mata kesedihan. Apakah harus begitu? Tidak ada jawaban yang pasti. Jawaban yang diberikan akan sangat tergantung dengan apa, bagaimana dan siapa yang akan menjawabnya. Pengaruh, pengalaman dan jalan hidup yang dilalui setiap orang akan berbeda-beda. Kesemuanya akan membentuk diri menjadi yang sekarang ini. Pada saat ini ada sebagian kita baru mulai di awal, ada yang sudah setengah jalan bahkan ada yang sudah menuju pemberhentian terakhir. Apa yang kita rasakan saat ini tentu berharap akan terus hidup dengan sehat dan bahagia. Namun bukan begitu cara kerja hidup ini.
Pada posisi mana kita sekarang ini, hanya Tuhan yang tahu. Kita hanya bisa menduga, mungkin kita sudah setengah jalan tapi bisa jadi mungkin Tuhan berencana bahwa ini adalah permulaan, kita tidak pernah tahu. Jadi bagaimana kita harus bersikap? Ada baiknya kita sudah memikirkan akhir hidup kita. Agar kita lebih bijaksana dan berhati-hati dengan segala tindakan dan pilihan yang kita lakukan. Menyadari semua akan berakhir suatu saat nanti harusnya memberikan ketenangan hati, bahwa tidak ada di dunia ini yang abadi, jadi untuk apa kita menyombongkan diri dan serakah.
Menjalani kehidupan yang fana ini penuh dengan pilihan. Berbagai peristiwa kita lalui setiap hari, jiwa manusia penuh dengan keinginan tak berujung. Kepuasan yang sulit tercapai walau telah dilalui semua harapan. Selalu ada hal baru yang diinginkan hati walaupun kita telah mencapai puncak dunia. Itulah kodrat manusia. Namun hati miliki kita harus dilatih membumi. Mengikuti semua nafsu akan sangat melelahkan. Belajarlah untuk menguasai nafsu keinginan untuk mau lebih dan lebih lagi. Mulailah mengatakan cukuplah semua yang ada padaku untuk berbuat baik dan menabung amal kebaikan kepada orang lain.
Menghirup udara yang segar dan membuka mata melihat indahnya alam ciptaan Tuhan adalah anugerah yang selama ini kita nikmati. Manfaatkanlah sebaik-baiknya untuk berbuat baik bagi sesama. Waktu yang terbatas harusnya membuat kita berlomba-lomba untuk lebih baik lagi. Jangan sampai kehidupan yang berharga ini menjadi kesia-siaan belaka. Detik demi detik yang kita lalui sebaiknya memberikan kesempatan untuk kita benar-benar menikmati semua yang terjadi pada kita. Bisa saja hal baik, dapat pula hal yang buruk. Pilihan untuk selalu menjadi baik bagaimanapun peristiwanya. Kesadaran harus dimiliki bahwa semua kemewahan dan gemerlap dunia tidak akan kita bawa mati kecuali amal dan kebaikan.
Ketidakabadian memang sesuatu yang pasti. Akhir yang selayaknya dilalui dengan bahagia juga. Penuh rasa syukur dan terima kasih kepada semua yang telah terlibat dan menjadi bagian dari kehidupan kita. Tuhan sang pencipta sebaik-baiknya telah merancang kehidupan kita ini tanpa ada kesalahan sedikitpun. Menerima dan menjalani takdir dengan gembira penuh keberkahan. Akhir kehidupan dunia ini sesungguhnya awal dari perjalanan selanjutnya di alam kubur. Alam yang penuh kejujuran tanpa topeng.
Alam kubur seperti yang dijanjikan pada kitab suci penuh dengan keabadian. Segala apa yang kita miliki dan lakukan di alam dunia akan dimintai pertanggungjawaban. Baik dan buruknya akan diadili dengan seadil-adilnya tanpa ada kecurangan sedikitpun. Semua anggota tubuh adalah saksi yang tanpa perlu di sumpah sudah akan berkata jujur. Tidak ada yang bisa kita sembunyikan. Sungguh kita dalam kerugian jika berfikir masih bisa kita menutupinya.
Selagi masih ada nyawa dibadan mari kita perbanyak taubat mohon ampunan atas segala khilaf yang pernah kita lakukan. Taubat yang bersungguh-sungguh dengan tidak mengulangi lagi perbuatan dosa. Melatih diri terus berbuat baik dan menjadi orang baik walapun terkadang sulit karena situasi yang memaksa kita sehingga khilaf. Bersujud sebanyak-banyak sujud mohon penjagaan dan syukur atas segala nikmat yang telah diberikan.
Bab terakhir buku kehidupan kita haruslah dikenang dengan penuh ingatan baik. Peninggalan yang membuat orang ingat akan amal kebaikan kita. Semua khilaf semoga telah tertaubatkan. Semua ilmu semoga telah tersampaikan. Semua nikmat semoga telah tersyukurkan. Semua amal semoga telah tersampaikan. Mempersiapkan akhir kehidupan agar tidak ada penyesalan dan kerugian. Mengisi setiap hari hidup yang kita jalani dengan taubat, syukur dan amal baik yang kita lakukan. Semoga Allah memberkahi dan menjaga kita di dunia maupun di akhirat. Aamiin.
Jakarta, 28 Februari 2021.