Berawal dari kebiasaan menulis artikel, cerita pendek, dan puisi tentang kucing maka kemudian lahirlah buku kumpulan fiksi berjudul “Tarian Kucing di Bulan Purnama dan Kisah-Kisah Kucing Lainnya”. Buku tersebut kudedikasikan ke kucing-kucingku yang menginspirasiku.
Sejak dulu rasanya hewan berkumis tersebut selalu ada bersamaku. Nenek dan pamanku juga pecinta kucing sehingga selalu ada kucing yang singgah ke rumah. Dari aku kecil hingga akhir SMA ada kucing-kucing yang kami beri nama T-Bob, Coreng, Upik, Dodot, Cemplang, Ciprut, Pwan, Imut, Tung-Tung, Dandong, Bon-Bon, dan masih banyak lagi.
Ketika aku berkuliah dan bekerja, aku tak punya kucing peliharaan karena dilarang di kosan. Tapi jika aku pulang ke rumah maka hampir selalu ada kucing menyambutku.
Hampir seumur hidup bersama mereka, akhirnya aku terinspirasi menulis tentang mereka. Awalnya hal-hal sederhana seperti kucingku hilang, misi menemukan kucingku yang kabur ketika hendak kubawa ke klinik, pengalaman kucing diopname, kucing mencuri ayam kampung yang baru kurebus, dan sebagainya.
Awalnya cerita sehari-hari antara aku dan Nero. Lalu hadir kucing-kucing baru seperti Mungil dan Kidut.
Lalu mulailah aku berimajinasi. Aku membayangkan banyak hal bersama kucingku. Menari bersama mereka pada waktu tertentu, misalnya.
Aku juga membuatkan mereka puisi sebagai bentuk rasa terima kasih atas kehadiran mereka. Aku percaya kucing memilih tuannya dan ia memilih aku untuk menjadi sahabatnya.
Ya, Kalian bisa menulis tentang hewan peliharaan kalian seperti anjing, kelinci, iguana, hamster, tupai, dan sebagainya. Kalian bisa menulis nonfiksi seperti tips memelihara mereka, pertolongan P3K untuk mereka dan sebagainya. Atau juga bisa menulis fiksi.
Cobalah melakukannya dan Kalian akan teberkati oleh kehadiran mereka.