Semua hal yang bersifat rutin lambat laun bisa bikin jenuh. Menulis, misalnya. Meski kegiatan menulis bagi sebagian orang itu menyenangkan dan juga sarana refreshing, ada kalanya juga terasa membosankan. Lantas bagaimana cara mengusir kebosanan menulis?
Dulu waktu masih magang bekerja di bidang penulisan kami dilatih untuk menulis tiap hari. Menulis tidak boleh didasari oleh mood atau suasana hati. Jika tidak menulis maka kami dianggao tak bekerja hari itu. Oleh karenanya kami pun memaksa diri untuk menulis.
Ada kalanya kami jenuh menulis. Bukan sekali tapi beberapa kali. Tapi karena kondisinya saat itu kami dibayar untuk menulis, maka mau tak mau aku pun menulis.
Kini setelah aku tak bekerja untuk menulis, maka aku bisa berhenti menulis kapan saja. Meski sebenarnya aku tak mau dan berupaya untuk tetap menulis kapan saja.
Tapi kejenuhan memang sulit dilawan. Dan akhirnya aku menemukan trik cara mengusir kejenuhan tersebut.
Berikut Tipsnya:
Tips pertama ada cuci piring dan bersih-bersih. Membersihkan rumah terutama cuci piring itu ampuh untuk mengembalikan semangat menulis. Aku sendiri sebenarnya tak tahu apa kaitan antara cuci piring dan menulis, tapi memang efektif.
Cara ini sebenarnya tak original. Aku pernah membaca di sebuah artikel di mana mencuci piring rupanya bisa memunculkan ide kreatif. Dalam artikel tersebut si penulis juga tak tahu kaitannya antara mencuci piring dan ide kreatif.
Tips kedua adalah jalan-jalan. Jalan-jalan di sini tak harus berwisata ke tempat jauh, melainkan bisa saja cukup dengan berkeliling kompleks. Dengan menghirup udara segar dan kemudian berjalan kaki merasai kontur jalanan maka otak terasa kembali segar dan bersemangat lagi untuk menulis.
Cara terakhir adalah makan. Ya ada kalanya kita jenuh menulis karena lapar dan perlu energi. Ketika menyantap masakan favorit atau menghirup minuman kesukaan rasanya hati pun senang dan semangat menulis kembali hadir.
Kalian mungkin punya tips lain mengusir kejenuhan menulis. Yuk sila berbagi!
