Kehadiran kita di alam dunia saat ini sudah tentu akan menemukan berbagai macam masalah dan permasalahan. Entah permasalahan itu ada hubungannya dengan pribadi, keluarga atau golongan kita.
Setiap manusia yang berinteraksi dengan manusia yang lain adalah akar masalahnya. Entah bagaimana ketika kita menemukan sebuah masalah atau sesuatu yang tidak kita senangi, maka bersikaplah tenang dan jangan marah.
“Tidaklah orang itu kuat, ketika kuat dalam bergulat. Akan tetapi yang dinamakan kuat itu adalah orang yang dapat menahan MARAH” (Hadis).
Kekuatan seseorang menjadi ukuran ketika dapat bersikap sabar dan menahan diri ketika menemukan masalah yang membuat kita marah. Bersabarlah dalam sikap. Bersabarlah dalam setiap langkah yang membuat kita marah.
Ada hal-hal yang seharusnya dapat kita berbuat sabar. Akan tetapi, ada juga sikap yang membuat orang lain marah. Ketika sikap itu ada pada diri kita, maka di sinilah ujiannya. Apakah kita mampu bersabar atau sebaliknya, menurutkan hawa nafsu untuk tidak sabar dan marah.
Islam mengajarkan, ketika seseorang marah, maka hendaklah dibawa duduk. Jika masih marah, bawa berwudhu. Karena marah itu dari setan dan setan dari api. Api akan padam dengan air wudhu.
Yang terpenting, bagaimana kita bersikap sabar, Jangan marah dan jangan lupa bahagia.
Rumah Baca Tanah Laut, 23 Juli 2022