Menurut statistik dari sekitar 17 juta penduduk Istanbul, ada empat atau lima juta di antaranya tinggal di bagian kota yang terletak di Asia seperti Uskudar, Kadikoy dan distrik atau Belediyeh lainnya.
Untuk itu, berbagai macam dan moda transportasi umum tersedia, baik bus, ferry, dan juga metro atau kereta bawah tanah. Untuk sekarang ini, metro di Istanbul masih belum terintegrasi karena masih terpisah di bagian Eropa dan Asia. Karena itu, untuk pergi dari Asia ke Eropa dan sebaliknya harus berpindah-pindah moda angkutan seperti metro, trem, furnicular, dan ferry.
Sore itu saya kebetulan sedang beranjangsana ke bagian kota Istanbul yang terletak di Benua Asia, yaitu Kadikoy. Di kawasan tua yang juga terdapat moda transportasi nostalijik trem yang rutenya hanya melingkar, kita serasa kembali ke awal abad ke dua puluh. Sebuah trem tua berwarna kuning merayap dengan lambat di jalan kawasan Kadikoy yang berbukit.
Di daerah ini, banyak sekali kedai dan gerai yang menjual berbagai jenis ikan laut dan juga buah-buahan serta kuliner khas Turki yang lezat. Setelah menikmati suasana khas Turki bagian Asia, dimana kita bisa mengamati cara kehidupan masyarakat Istanbul yang tidak terlalu banyak dikunjungi turis seperti di bagian Eropa kota ini, saya pun ingin menuju kembali ke kawasan kota tua untuk berbelanja di Grand Bazaar.
Secara tidak sengaja saya melihat petunjuk arah menuju Metro-Bus. Kemudian dengan menyusuri Sogutlucesme Cadessi saya mendaki jalan menuju ke stasiun Metrobus. Senja itu suasana jalan cukup padat, namun sebuah patung kerbau yang cukup menarik menyambut saya di jalan ini.
Akhirnya setelah sekitar 15 menit berjalan dengan santai, saya pun sampai di stasiun Metrobus. Untuk membayar tiket bisa menggunakan Istanbul Card, sehingga jauh lebih murah dibandingkan membeli dengan tiket sekali jalan yang menggunakan token. Kemudian saya sampai di halte yang sangat luas dan lebih mirip dengan sebuah terminal.
Hampir setiap tiga puluh detik sekali, sebuah Metrobus yang mirip dengan busway dan juga berbentuk bus gandeng berangkat meninggalkan halte. Semuanya dengan nomor 34 dan huruf akhir di belakangnya membedakan stasiun atau halte terakhir yang dituju. Rute Metrobus atau busway ini menggunakan jalur tengah jalan bebas hambatan dan berjarak lebih dari 50 Km dengan lebih dari 46 halte.
Saya segera naik busway no 34 jurusan Avicilar yang dengan cepat melaju naik ke jalan bebas hambatan. Asyiknya, jalur busway ini dibuat melawan arah sehingga tidak mungkin kendaraan lain menyerobot masuk ke jalur ini karena akan langsung bertabrakan dengan busway.
Setelah sampai di halte Zincilikuryu, bus kemudian melewati jembatan yang membentang di atas Selat Bosphorus yang memesona. Dari sini dapat dilihat pemandangan pinggiran kota Istanbul yang luar biasa indahnya baik di Benua Asia, maupun di Benua Eropa. Hanya di jembatan ini jalur busway dibuat tidak melawan arus.
Setelah sampai di daratan Benua Eropa dan melewati halte Sisli Mecidiyekoy, jalur busway kembali dibuat melawan arus. Di kiri kanan terlihat kemacetan yang lumayan padat merayap di jalur jalan bebas hambatan ini. Maklum saat itu sekitar pukul 5.30 sore ketika jam sibuk pulang kantor di Istanbul. Namun bus kami melaju dengan kencang dengan kecepatan sekitar 80 kilometer di tengah-tengah jalan dan terus melaju sampai di halte Zeytinburnu.
Di Zeytinburnu ini, kita bisa transfer baik dengan jalur Trem T1 yang menuju ke kawasan kota tua maupun dengan Metro untuk menuju ke Bandara Attaturk atau Havalamani. Keluar dari halte, saya naik ke tangga yang juga ramai dipadati penumpang. Dan tepat di tengah jembatan, ada juga pedagang kaki lima dengan bermacam-macam dagangan yang digelar.
Sejenak dari atas jembatan ini saya menyaksikan kesibukan di halte busway dan juga busway yang melaju setiap 30 detik dengan kecepatan tinggi menembus jalan bebas hambatan kota Istanbul yang ramai dan padat.
Seandainya dari Bogor, Tangerang, dan Bekasi ada busway seperti ini, maka jarak Bekasi Semanggi bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 menit seperti dijanjikan oleh para developer di awal tahun 90-an lalu. Ingin naik busway yang benar-benar busway! Ayo datang ke Istanbul!